Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermusik dengan Sederhana Bersama Komunitas Beatbox Semarang

Kompas.com - 18/09/2022, 13:58 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Dari variasi tersebut, lahir pula effect yang masih terus berkembang hingga sekarang. Bahkan, jumlanya pun tidak bisa dipastikan.

"Variasinya tak terhingga. Karena per orang punya pattern dan teknik yang berbeda. Berkembang terus tidak bisa distop," tutur Emboth.

Sejak tahun 2013, Emboth bergabung di Komunitas Beatbox Semarang ini.

Baca juga: Organisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dunia Akui Alat Musik Sasando dari Indonesia

Berbagai zaman dilewati, berkembang pula dirinya dengan pembawaan teknik yang khas dan unik.

Tak heran, dirinya banyak meraih prestasi kejuaran beatbox dan beberapa kali berkesempatan menjadi juri perlombaan.

Sementara itu, salah satu anggota BCOS, Reza, manganggap komunitas satu ini sebagai tempat berkembang, bertumbuh, dan meningkatkan kemampuan diri.

Mahasiswa Universitas Pelita Nusantara itu menuturkan, beatbox telah membuat dirinya bisa memainkan sejumlah genre lagu. Di antaranya, trap, drill, bush music, graim, dop step, dan masih banyak lagi.

"Kita berkembang, juga ngikutin perkembangan musik. Kalau sekarang yang masih hype digemari anak-anak beatbox itu genre drill," tutur Reza.

Sebagai beatboxer, dirinya mengaku, perlu banyak berlatih agar kemampuannya tetap terasah.

Mengingat, seiring berjalannya waktu, semakin bertambah pula pehobi dan pegiat beatbox di seluruh Indonesia, khususnya di Kota Semarang.

"Pasti setiap beatboxer juga punya keunikan dan karakter masing-masing, jarang yang sama. Makanya harus konsisten," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com