KOMPAS.com - Sejumlah upacara adat masih dilestarikan di Kalimantan Timur.
Upacara adat tersebut dilakukan dalam acara pernikahan, pemberian nama anak, ritual penyembuhan, hasil panen yang berlimpah, dan lain sebagainya.
Kehidupan moderen tidak menghilangkan upacara adat warisan nenek moyang.
Berikut ini adalah sejumlah upacara adat di Kalimantan Timur.
Upacara Adat Beliant berasal dari kata lient: tuing atau betuhing, Arinya berpantang atau tabu.
Maksud upacara adat Beliant adalah serangkaian usaha masyarakat Dayak untuk mencegah terjadinya musibah pada manusia dan lingkungan.
Beliant merupakan upcara ritual pengobatan, namun upacara adat ini tidak hanya berfungsi untuk mengobati penyakit, melainkan juga keperluan lain.
Upacara adat beliant juga digunakan untuk mencegah terjadinya bencana alam, gagal panen, membuang sial, dan lain sebagainya.
Meskipun kehidupan sudah moderen, namun masyarakat Dayak Banuaq dan Tonyooi masih melakukan ritual pengibatan tradisional jika ada seseorang yang sakit.
Baca juga: 6 Upacara Adat Jawa Barat: Tujuan dan Cara Pelaksanaan
Bagi mereka, pengobatan tidak sekedar meminum ramuan melainkan juga melakukan ritual adat.
Masyarakat menyakini bahwa pengakit yang dialami seseorang merupakan bentuk kemarahan dewa pada orang yang sakit.
Tujuan upacara adat beliant adalah sebagai bentuk perminta maaf kepada dewa atau leluhur.
Upacara adat beliant dilakukan setelah pengobatan yang dilakukan oleh dokter dipandang tidak dapat memberikan kesembuhan.
Dahau adalah upacara pemberian nama anak di Kalimantan Timur.
Upacara ini hanya diselenggarakan oleh keluarga keturunan bangsawan atau keluarga terpandang di wilayah tempat tinggalnya.