Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik Mentawai, dari Pesona Alam hingga Tradisi Tato Tertua di Dunia

Kompas.com - 17/09/2022, 21:57 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kepulauan Mentawai adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Barat.

Secara geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai terletak pada posisi 0°55’00’’ – 3°21’00’’ Lintang Selatan dan 98°35’00’’ – 10°032’00’’ Bujur Timur.

Baca juga: Mengenal Tradisi Kerik Gigi Wanita Suku Mentawai di Sumbar

Wilayah Kepulauan Mentawai merupakan satu-satunya kabupaten yang wilayahnya terpisah oleh laut dengan Provinsi Sumatera Barat.

Baca juga: 5 Kebudayaan Suku Mentawai, dari Tato hingga Tradisi Meruncingkan Gigi

Secara geografis batas wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai sebelah Utara adalah Selat Siberut, sebelah Timur berbatasan dengan Selat Mentawai, serta sebelah Barat dan sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.

Baca juga: Jangan Biarkan Tradisi dan Ritual di Mentawai Musnah

Berikut adalah beberapa fakta menarik dari Kepulauan Mentawai yang bisa Anda simak.

1. Surga bagi para penyelam

Kepulauan Mentawai dikenal mempunyai pesona bawah laut yang indah dan eksotis.

Salah satu tempat menyelam ada di Pulau Awera, tepatnya di Desa Tuapejat, Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Pulau Awera menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi para penyelam karena memiliki keindahan taman laut yang menakjubkan.

2. Pantai indah untuk berselancar

Tak hanya pesona di bawah lautnya, namun pesona ombak di Kepulauan Mentawai juga menjadi incaran para peselancar.

Dilansir dari laman kementerian Keuangan RI, posisi pentau yang langsung menghadap Samudera Hindia membuat kepulauan ini memiliki ombak besar yang konsisten.

Salah satu surga bagi para peselancar dunia adalah di Pantai Mapadegat di Tuapejat.

Pantai Mapadegat memiliki spot untuk berselancar yang terkenal dengan ombaknya yang bulat dan panjang seperti teleskop.

3. Memiliki berbagai primata unik

Kepulauan Mentawai juga menjadi habitat bagi berbagai satwa endemik, termasuk sejumlah primata unik.

Pada beberapa bagian pulau yang masih asri, primata-primata endemik ini dapat hidup dengan bebas.

Terdapat empat primata endemik antara lain bilou atau siamang kerdil (Hylobates klossii), simakobu atau monyet ekor babi (Simias concolor), bokkoi atau beruk mentawai (Macaca pagensis), dan joja atau lutung mentawai (Presbytis potenziani).

Baca juga: Mengenal Suku Mentawai, dari Sejarah hingga Kebudayaan

4. Kerap diguncang gempa

Selain pesona alam, posisi Kepulauan Mentawai juga membuatnya menjadi salah satu pulau di Indonesia yang kerap diguncang gempa berkekuatan besar.

Hal ini karena wilayah Kepulauan Mentawai terbentuk akibat pergerakan yang kompleks pada fore arc Sumatera bagian utara.

Ditambah lagi bentuk dan posisi daerah pantai barat Kepulauan Mentawai terhadap daerah penunjaman.

Posisi tersebut menempatkan Mentawai pada bagian lempeng aktif sehingga wilayah ini memiliki potensi terdampak bencana geologi seperti gempa dan tsunami.

5. Tradisi tato tertua di dunia

Di Kepulauan Mentawai, terdapat tradisi rajah tubuh yang disebut sebagai tato tertua di dunia.

Hal ini karena bagi masyarakat Suku Mentawai, tato merupakan sebuah identitas.

Tato yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai titi atau tiktik, menjadi simbol mulai dari tanah asal hingga status sosial, seperti seberapa hebat seorang pemburu.

Tinta yang dipakai berasal dari arang kayu atau bekas pembakaran yang dihaluskan, lalu dicampur dengan perasan tebu.

Sementara jarum yang digunakan berasal dari duri tanaman yang akan ditusuk pada lapisan kulit untuk membentuk berbagai motif.

Sumber:
djkn.kemenkeu.go.id 
travel.tribunnews.com
pesonaindonesia.kompas.com 
nationalgeographic.grid.id 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com