BENGKAYANG, KOMPAS.com - Korban tewas akibat tertimbun longsor tambang emas ilegal di Bengkayang, Kalimantan Barat (Kabar), bertambah menjadi lima orang.
Kelima korban tersebut berasal dari Kecamatan Monterado, Kecamatan Lembah Bawang dan Kecamatan Selakau Timur.
“Kami sampaikan update terkini, sebanyak lima orang tewas dalam peristiwa tersebut,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bengkayang, AKBP Bayu Seno kepada wartawan, Sabtu (17/9/2022).
Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan jumlah pekerja tambang ilegal yang masih tertimbun longsor.
Baca juga: 4 Pekerja Tambang Ilegal yang Tewas Tertimbun Longsor di Kalbar Berhasil Diidentifikasi
Bayu mengatakan, saat ini pihaknya telah membuat posko di lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi dan data korban.
“Belum ada data resmi berapa jumlah korban yang masih tertimbun,” kata Bayu.
Baca juga: Polisi Belum Bisa Pastikan Jumlah Pekerja Tambang Ilegal yang Tertimbun Longsor di Kalbar
Sampai saat ini, baru ada satu keluarga yang datang melaporkan bahwa kerabatnya bekerja di tambang ilegal itu. Keluarga itu berasal dari Kabupaten Landak, Kalbar.
“Untuk sementara, ada satu keluarga korban yang melaporkan kehilangan seorang kerabatnya. Yang bersangkutan kerja di sini, tapi nomor teleponnya sampai sekarang tidak aktif,” ucap Bayu.
Bayu mengimbau masyarakat yang merasa memiliki keluarga yang bekerja tambang di lokasi kejadian dan hilang kontak untuk segera melaporkan ke Polsek atau Koramil terdekat.
“Ini untuk memudahkan kami melalukan evakuasi dan proses pencarian,” jelas Bayu.