BENGKAYANG, KOMPAS.com - Pihak kepolisian belum bisa memastikan jumlah pekerja tambang ilegal yang masih tertimbun longsor di Dusun Secepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar).
Kepala Polisi Resor Bengkayang AKBP Bayu Suseno mengatakan, saat ini pihaknya telah membuat posko di lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi dan data korban.
“Belum ada data resmi berapa jumlah korban yang masih tertimbun,” kata Bayu, kepada wartawan, pada Sabtu (17/9/2022).
Namun, untuk sementara, saat ini sudah datang pihak keluarga dari Kabupaten Landak, Kalbar, yang melaporkan kerabatnya bekerja di lokasi kejadian.
Baca juga: Detik-detik Longsor Terjang Puluhan Penambang Emas di Bengkayang Kalbar, 7 Tewas, 5 Luka-luka
“Untuk sementara, ada satu keluarga korban yang melaporkan kehilangan seorang kerabatnya. Yang bersangkutan kerja di sini, tapi nomor teleponnya sampai sekarang tidak aktif,” ucap Bayu.
Bayu mengimbau masyarakat yang merasa memiliki keluarga yang bekerja tambang di lokaso kejadian dan hilang kontak segera melaporkan ke Polsek atau Koramil terdekat.
“Ini untuk memudahkan kamu melalukan evakuasi dan proses pencarian,” ujar Bayu.
Sementara itu, polisi mengamankan barang bukti dua alat berat eksavator di lokasi tambang ilegal yang longsor dan menimbun sebanyak 20 pekerja.
“Dua alat berat di lokasi tambang ilegal tersebut nanti akan kami beri garis polisi,” ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.