BANYUMAS, KOMPAS.com - Sejumlah warga mendatangi Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Banyumas, Jawa Tengah.
Mereka mengadu karena tidak mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Salah satunya Rofik, warga Desa Sidamulih, Kecamatan Rawalo. Ia mengaku, belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
Baca juga: Warga Mamasa Meninggal Dunia Sebelum Tiba di Tempat Pembagian BLT BBM
"Saya tidak dapat (bantuan) apa-apa, padahal rumah saja belum punya, masih numpang di rumah mertua," Kata Rofik saat ditemui wartawan di Kantor Dinsospermades, Jumat (16/9/2022).
Untuk itu, ia datang ke Kantor Dinsospermades agar namanya dimasukkan sebagai penerima BLT BBM.
"Saya enggak komplain, cuma minta didaftarkan saja, diusulkan bagaimanapun caranya. Sudah ditanggapi, saya disuruh ke desa nanti Pak Kades yang ngusulin," ujar Rofik.
Kabid Pemberdayaan Sosial Penanganan Fakir Miskin Dinsospermades Banyumas Sunadi mengatakan, banyak warga yang mengadu. Selain melalui Lapak Aduan, juga datang langsung ke kantornya.
Untuk diketahui, Lapak Aduan merupakan layanan milik Pemkab Banyumas bagi masyarakat untuk mengadukan berbagai persoalan secara daring.
"Selain di Lapak Aduan, banyak juga yang ke sini terutama yang tidak dapat bantuan," kata Sunadi.
Baca juga: Tak Terdata BLT BBM, Polisi Sambangi Warga Pulau Terpencil
Sunadi menjelaskan, petugas akan mengecek nama warga yang datang ke kantornya sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau belum.
Pihaknya akan melakukan cross check apabila namanya sudah terdaftar, namun belum menerima BLT BBM.
Sebaliknya, apabila belum terdaftar akan diberi pemahaman bahwa pendataan itu dilakukan Kemensos. Pemkab sifatnya hanya melakukan monitoring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.