Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Cerita Pilu Ibu Hamil di Sumbawa ke Puskesmas Naik Becak, Meninggal Usai Melahirkan

Kompas.com - 15/09/2022, 10:49 WIB

Saat kunjungan pagi dokter di hari Selasa 2 Agustus 2022, kondisi pendarahan minimal dan tidak aktif, Rohayu bisa berbincang dengan dokter sambil duduk dan kondisinya baik dengan tensi nadi normal.

Namun, sekitar pukul 13.14 Wita, tiba-tiba perut Rohayu mulas dan pendarahan banyak, dokter langsung ambil tindakan operasi cesar.

Proses persalinan ini dengan kondisi ibu pendarahan, namun kantong darah yang diterima hanya satu sehingga masih sangat kurang dengan risiko pada ibu sangat banyak.

"Bisa disimpulkan penyebab kematian ibu Rohayu karena kekurangan darah," jelas Ummi Kalsum.

Menurutnya, dalam buku ibu dan balita sudah dicantum SOP sebelum persalinan, yakni pihak keluarga harus mencantumkan lima orang yang siap donor ketika proses persalinan dilakukan.

Sementara, berat bayi Rohayu yang lahir (BBRL) 1,8 Kg dengan selamat dan sudah mendapatkan pertolong medis di NICU RSUD Sumbawa.

"Bayi BBRL 1,8 KG, berisiko mengalami stunting ke depan, karena faktor penyebabnya banyak," semoga keluarga dapat menjaga dan mencukupi gizi dengan baik pada 1000 hari pertama kehidupannya.

Faktor Pendarahan

Pendarahan, penyebab utama kematian ibu hamil di Indonesia terjadi. Ummi Kalsum mengatakan, sebenarnya sejak ibu sebelum hamil bahkan saat remaja banyak menderita anemia menjadi salah satu pemicu.

"Ibu hamil saat gizi kurang tercukupi dengan baik bisa menyebabkan kurang darah (anemia), apalagi jika ada riwayat penyakit itu sejak sebelum hamil," ujarnya.

Berdasarkan data, angka kematian ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas di Kabupaten Sumbawa mengalami fluktuasi.

Pada 2017, angka bisa ditekan sekitar 4 kasus. Selanjutnya, 2018 angka naik menjadi 12 kasus. Sedangkan, pada 2019 turun lagi 8 kasus. Pada 2020 naik menjadi 11 kasus. Sementara, pada 2021 turun menjadi 9 kasus, dan 2022 sampai bulan Juli sudah 6 kasus.

Di Kabupaten Sumbawa, kematian ibu belum bisa diangkakan, karena persyaratan untuk angka per 100.000 kelahiran hidup. Sementara belum sampai 100 ribu, jumlah persalinan masih kurang lebih 8.000. Oleh karenanya, angka real kematian saja yang bisa dicantumkan.

Terkait kematian ibu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa menetapkan batas toleransi kematian, 8 per tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

'Kami Bukannya Tidak Mau Menjual Produk Dalam Negeri, tapi Tidak Ada yang Mau Beli karena Kualitas'

"Kami Bukannya Tidak Mau Menjual Produk Dalam Negeri, tapi Tidak Ada yang Mau Beli karena Kualitas"

Regional
4 Tersangka Kasus Penyelundupan BBM di Sikka Terancam 6 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Penyelundupan BBM di Sikka Terancam 6 Tahun Penjara

Regional
Usulkan 3 Program Pembangunan 2024 ke Ganjar, Wabub Purworejo Sebut 2 di Antaranya Perbaikan Jalan Rusak

Usulkan 3 Program Pembangunan 2024 ke Ganjar, Wabub Purworejo Sebut 2 di Antaranya Perbaikan Jalan Rusak

Regional
Kakak Beradik di Kupang Hanyut Saat Menyeberangi Sungai yang Meluap, 1 Orang Tewas

Kakak Beradik di Kupang Hanyut Saat Menyeberangi Sungai yang Meluap, 1 Orang Tewas

Regional
Potongan Kaki Manusia Dimakan Biawak di Tangerang, Ternyata Bagian Tubuh Korban Mutilasi Koper Merah

Potongan Kaki Manusia Dimakan Biawak di Tangerang, Ternyata Bagian Tubuh Korban Mutilasi Koper Merah

Regional
Main di Sungai Saat Hujan Deras, Bocah 13 Tahun di Kabupaten Semarang Hilang Terseret Arus

Main di Sungai Saat Hujan Deras, Bocah 13 Tahun di Kabupaten Semarang Hilang Terseret Arus

Regional
Buntut Bikin Konten Bedakan Pasien Umum dan BPJS, 3 Nakes Minta Maaf hingga Berujung Dirumahkan 1 Bulan

Buntut Bikin Konten Bedakan Pasien Umum dan BPJS, 3 Nakes Minta Maaf hingga Berujung Dirumahkan 1 Bulan

Regional
Tempat Karaoke di Blora Tutup Selama Bulan Ramadhan, Pemandu Lagu Dipulangkan ke Daerah Asal

Tempat Karaoke di Blora Tutup Selama Bulan Ramadhan, Pemandu Lagu Dipulangkan ke Daerah Asal

Regional
Tak Mampu Bayar Utang Rp 18 Juta, Pria di Pontianak Nekat Ngaku Jadi Korban Begal

Tak Mampu Bayar Utang Rp 18 Juta, Pria di Pontianak Nekat Ngaku Jadi Korban Begal

Regional
Pasar di Kabupaten Semarang Dilanda Banjir hingga 1 Meter, Sejumlah Kios dan Sepeda Motor Terendam

Pasar di Kabupaten Semarang Dilanda Banjir hingga 1 Meter, Sejumlah Kios dan Sepeda Motor Terendam

Regional
Presiden Jokowi Tiba di Papua Senin Malam

Presiden Jokowi Tiba di Papua Senin Malam

Regional
UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 20 Maret 2023

UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 20 Maret 2023

Regional
Pengakuan Pendana Bom Bunuh Diri di Solo 2016 Silam, Galang Dana Miliaran Rupiah Lewat Medsos

Pengakuan Pendana Bom Bunuh Diri di Solo 2016 Silam, Galang Dana Miliaran Rupiah Lewat Medsos

Regional
Kapal Pengangkut Kepala Sawit di OKI Sumsel Dibajak, Pelaku Bawa Senjata Api Rakitan

Kapal Pengangkut Kepala Sawit di OKI Sumsel Dibajak, Pelaku Bawa Senjata Api Rakitan

Regional
2 Kepala Desa di Rote Ndao Tewas Tenggelam Usai Perahu Terbalik Diterjang Gelombang

2 Kepala Desa di Rote Ndao Tewas Tenggelam Usai Perahu Terbalik Diterjang Gelombang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke