Ummi Kalsum memaparkan, berdasarkan data yang diterima dari RSUD Sumbawa, proses persalinan Rahayu sesuai SOP. Namun demikian, tim kesehatan keluarga yang membidangi urusan ibu hamil, melahirkan dan nifas, akan melakukan audit maternal dalam waktu dekat.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui dan mengkaji penyebab kematian lebih dalam.
"Saya analisis dari data yang diberikan bidang pelayanan RSUD Sumbawa, faktor 3T (terlalu sering, terlalu banyak dan terlalu tua) masuk kategori non teknis penyebab kematian pada ibu Rohayu. Sedangkan secara teknis akan dijabarkan pada kronologi," papar Ummi Kalsum.
Ia menjelaskan, berdasarkan kronologi yang sudah diterima yaitu pada tanggal 1 Agustus 2022, Puskesmas Unit 2 Kecamatan Sumbawa, menerima pasien ibu Rohayu (36), usia kehamilan 31 minggu lebih artinya belum waktunya melahirkan pada persalinan normal.
"Riwayat rekam medis, Rohayu sebelumnya pada anak ketiga sudah lahiran operasi cesar, dan ini tentu berisiko," ungkap Ummi Kalsum.
Saat tiba di IGD RSUD, petugas menerima dengan riwayat ibu Rohayu sudah pendarahan per vaginal dari rumah.
Ketika diperiksa oleh petugas di IGD, pendarahannya pada kategori minimal, tidak banyak dan sudah tidak aktif lagi. Tanda vital masih batas normal, hb 10 gram, kondisi hb itu wajar terjadi pada ibu hamil trimester terakhir.
Pada proses lahiran prematur, kata Ummi Kalsum, terlebih dahulu perlu dimatangkan dulu paru-paru anak dengan memberikan obat pada infus ibu, agar ibu dan anak selamat.
Baca juga: 6 Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat yang Perlu Diwaspadai
Oleh karena itu, ibu Rohayu rawat inap menunggu proses reaksi obat pematangan paru sebelum bayi lahir.
Begitu melihat riwayat medis disertai pendarahan dan posisi bayi melintang, dokter meminta keluarga siapkan dua kantong darah untuk persiapan operasi cesar. Tetapi keluarga hanya dapat 1 kantong.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.