Saat menjabat Umar tetap berupaya mencari tahu keberadaan direktur RSUD Provinsi yang masih aktif ketika itu. Setelah Umar diganti Filri Bahuri, kasus hilangnya Mawardi ditutup.
Hal lain yang ditelusuri adalah jabatan Mawardi sebagai direktur RSUD Provinsi NTB cukup lama baru digantikan. Selama menghilang menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Muhammad Nasir, Mawardi tidak digaji.
"Selama hilang tidak dibayar gajinya," kata Nasir melalui telpon, Rabu (14/9/2022)
Baca juga: Tiga Hari Tak Pulang, Direktur Rumah Sakit Dilaporkan Hilang
Nasir juga mengatakan bahwa Mawardi telah dipensiunkan sejak setahun lalu atau 2021.
Selama lima tahun Mawardi masih berstatus ASN meski tanpa jabatan lagi.
"Ia sudah dipensiunkan tahun 2021," kata Nasir singkat.
Kasus hilangnya dr. Mawardi ini berawal dari laporan Sekda Provinsi NTB, Rosiadi Sayuti ke Polda NTB pada 23 Maret 2016.
Menurut laporan polisi Mawardi diketahui meninggalkan rumah dinasnya di Jalan Langko No 31 Dasan Agung, Kota Mataram pada malam hari dengan mobil hitam.
Baca juga: Rp 200 Juta bagi Penemu Direktur Rumah Sakit yang Hilang
Setelah itu Mawardi tidak pernah kembali lagi ke rumah dinasnya, termasuk rumah keluarganya di Lombok Timur.
Di rumah dinasnya Mawardi hanya tinggal dengan asisten rumah tangga dan penjaga rumah, karena belum berkeluarga.
Sejumlah saksi, rekan kerja, asisten rumah tangga dan penjaga rumah telah diperiksa Polda NTB sejak kasus tersebut dilaporkan.
Proses pencarian hingga sayembara diadakan oleh keluarga Mawardi, foto pun sudah disebar. Mamun hingga enam tahun, Mawardi belum juga ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.