SURABAYA, KOMPAS.com - Ar (17), seorang pelajar di Sidoarjo meninggal setelah mengikuti ujian kenaikan tingkat (UKT) di sanggar pencak silat. Ar diduga menjadi korban penganiayaan senior.
Ayah Ar, Dedik Hainul Akbar (43) mengaku sudah melaporkan kematian anaknya ke polisi.
Dedik bercerita, ia mendapat kabar anaknya pingsan dari senior dan pelatih. Mendapat kabar itu, ia langsung menuju rumah sakit tempat anaknya dirawat.
Pelatih dan senior Ar mengabarkan bahwa korban pingsan karena sesak napas kelelahan akibat lari.
Baca juga: Petani di Jambi Tewas Terbakar Usai Bakar Lahan Miliknya Sendiri
"Saat saya tanya kok bisa pingsan, mereka menjawab kecapekan setelah berlari," ucap Dedik.
Di sisi lain, Ar, menurut Dedik, tak memiliki penyakit bawaan dan tak pernah mengeluh ihwal kesehatan.
Karena tak ada riwayat sakit pada anaknya, Dedik mengaku curiga.
Setelah melihat kondisi anaknya di ruang ICU, kecurigaan Dedik kian menjadi. Menurut Dedik, hidung Ar mengeluarkan darah.
Dedik sempat bertanya kepada pelatih, apakah anaknya sempat kontak fisik saat ujian kenaikan tingkat, para pelatih menjawab tidak ada.
"Kok perkembangannya enggak ada, justru tim medis mengatakan bahwa ada penyumbatan di saluran pernapasannya," terang dia.
Tak lama setelah menjalani perawatan, Ar akhirnya meninggal.
Dedik mengaku mendapatkan keterangan tambahan dari sesama anggota perguruan silatnya saat menjenguk Ar.
Menurut Dedik, berdasarkan keterangan sejumlah rekan korban, semua peserta ujian mendapat tendangan dan pukulan ke arah tubuh. Termasuk Ar.
Baca juga: Gara-gara Utang Rp 3 Juta, Ayah di Makassar Tikam Anak Tiri hingga Tewas
Dedik lantas melaporkan kematian Ar ke polisi.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Wahyu Kusumo Bintoro membenarkan dugaan penganiayaan hingga menyebabkan kematian pada Ar saat ujian di salah satu perguruan silat.
"Iya benar, ada insiden seperti itu, anggota kami sedang melakukan penyelidikan," singkat Kusumo, Rabu (14/9/2022) dini hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.