SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri ikut diturunkan membantu Polrestabe Semarang dan Polda Jateng untuk pengungkap kasus pembakaran mayat di Pantai Marina, Selasa (13/9/2022).
Pasalnya Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengakui kasus tersebut merupakan kasus kejahatan yang tidak mudah diungkap.
“Kita dapat support dari Bareskrim untuk melakukan upaya penyelidikan,” terangnya pada konferensi pers yang dihadiri KOMPAS.com di Polrestabes Semarang.
Baca juga: DNA Mayat Iwan, PNS Tanpa Kepala di Semarang Dikirim ke Mabes Polri, ini Alasannya
Meski jasad terbakar diduga kuat pegawai Bapenda Iwan Budi yang dilaporkan hilang sejak 24 Agustus 2022, pihaknya masih belum memastikan identitasnya.
Dugaan merujuk pada temuan barang bukti di tempat kejadian perkara, yakni pelat nomor dan name tag milik Iwan Budi.
Oleh karena itu, saat ini tengah dilakukan penyelidikan DNA korban yang dicocokkan dengan anggota keluarga terduga korban.
“Sementara ini karena kita mencurigai bahwa ini adalah Iwan, maka dilakukan tes DNA terhadap keluarganya, termasuk istri,” tuturnya.
Untuk detail penganiyaan yang dialami korban, pihaknya masih menunggu hasil tertulis dari hasil tes laboratorium forensik.
“Sudah tes DNA. Namun hasil belum kita dapatkan,” imbuh Irwan.
Baca juga: Ada Fakta Baru soal Mayat Terbakar Tanpa Kepala di Semarang, Ini Kata Polisi
Sementara itu, walaupun terdapat dugaan keras korban hilang lantaran akan mengungkap kasus korupsi pengalihan aset, pihaknya masih menyelidiki motif lainnya.
“Mungkin soal asmara, mungkin masalah keluarga, mungkin hutang piutang, ini semua kita dalami, siapa pun korbannya,” tegas Irwan.
Sampai konferensi pers digelar, tim gabungan Polrestabes, Polda, dan Bareskrim masih belum menemukan kepala dan potongan tubuh yang hilang dari korban pembakaran tersebut.
Disebutkan selain kepala, bagian tubuh tangan kanan dan kiri, beserta lutut kaki kanan masih dalam pencarian.
“Mungkin terbawa binatang liar atau memang sengaja dihilangkan sejak awal,” terangnya.
Terlepas dari kerumitan penyelidikan yang dijalani, Kapolrestabes Semarang optimistis pihaknya mampu mengungkap tuntas kasus tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.