Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salatiga, Kota Terindah di Jateng yang Sempat Dibubarkan di Zaman Belanda

Kompas.com - 13/09/2022, 05:13 WIB
Dian Ade Permana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Kota Salatiga adalah kota tertua nomor dua di Indonesia.

Berdasarkan Prasasti Plumpungan, wilayah ini sudah ada sejak 750 masehi.

Namun, prasasti tersebut tidak menyebut nama Salatiga, yang ada adalah Desa Hampra.

"Saat itu, Desa Hampra masuk dalam wilayah perdikan atau daerah yang dibebaskan dari kewajiban membayar pajak," kata Warin Darsono, pegiat Salatiga Heritage-Kalantara Project, pada Minggu (11/9/2022).

Baca juga: Singgah di Rumah Ganjar, Puluhan Pendeta Maluku Hendak Nyantri di Ponpes Edi Mancoro Salatiga

Nama Salatiga, lanjut dia, baru disebut dalam dokumen yang dibuat Ricklof Van Goens pada abad ke-17.

 

"Jadi dalam rentang waktu kurang lebih 1.000 tahun, tidak ada literasi, manuskrip, atau prasasti apa pun. Ini semacam ada kekosongan catatan sejarah tentang Salatiga," ujar dia.

Daerah ini dikenal karena kesuburan, kesehatan warga, penduduk berumur panjang, hawa yang sejuk dan dingin.

"Disebutkan juga hal biasa masyarakat melihat es, itu semacam upas di Dieng," kata Warin.

Warin mengungkapkan, pada 1917, Salatiga ditetapkan menjadi Gemeente atau Kota Praja.

Status ini menjadikan pembangunan Salatiga sangat masif.

"Rumah-rumah mulai dibangun, fasilitas umum, sekolah, perkantoran, kantor pos, tata kota, dan jalan-jalan dibenahi," ungkap dia.

Karenanya, Salatiga mendapat julukan De Schoonste Stad van Midderi-Java atau Kota Terindah di Jawa Tengah.

"Dengan status Kota Praja tersebut, pemerintah daerahnya diberi kewenangan untuk membangun. Apalagi, lanskap Salatiga sangat mendukung karena dikelilingi gunung-gunung, seperti Merbabu, Merapi, Telomoyo, dan Ungaran," kata Warin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com