Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2022, 22:25 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Soimah, ibunda dari AM (17) santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengingat kembali curahan hati buah hatinya yang pernah dikemukakan semasa hidupnya.

Saat sedang pulang ke rumahnya di Palembang, AM sempat bercerita kepada ibunya ingin memperbaiki sistem pendidikan di dalam pondok pesantren.

Namun, belum sempat niatan itu terwujud, AM harus mengalami peristiwa tragis saat menggelar acara Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Dia harus kehilangan nyawa lantaran diduga dianiaya oleh seniornya.

Baca juga: Ucapan Santri Gontor Sebelum Tewas pada Sang Ibu, Sebut Ingin Perbaiki Sistem di Ponpes

Ingin perbaiki sistem ponpes

Soimah mengenang kembali ucapan putranya saat mereka sedang duduk bersama dan mengobrol.

“Sebelum anak saya meninggal almarhum selalu berceloteh kepada saya, ingin memperbaiki sistem ponpes," kata Soimah, Sabtu (10/9/2022) dikutip dari Kompas.com.

Soimah kala itu memang tak menanggapi serius perkataan putra sulungnya tersebut.

Namun, seiring berjalannya waktu akhirnya dia menyadari bahwa niatan AM itu agar tak terjadi tindakan senioritas.

"Rupanya dengan meninggalnya almarhum baru saya bisa mengerti maksud celotehan tersebut adalah untuk memperbaiki sistem agar tidak terjadi tindakan kekerasan di lembaga pendidikan mana pun dan pengalihan pengasuhan, pengawasan kepada senioritas,” imbuh dia.

Ditawari beasiswa

Selain itu, keluarga juga sempat ditawari beasiswa pendidikan saat pihak ponpes melakukan kunjungan ziarah ke makam AM dan rumah duka.

Tawaran beasiswa itu ditujukan untuk adik-adik AM yang masih bersekolah SD agar bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Soimah mengucapkan terima kasih kepada pihak ponpes atas tawaran tersebut.

Hanya saja, pihaknya masih fokus dengan proses hukum terhadap pelaku yang menyebabkan tewasnya AM.

"Memang ada tawaran itu beasiswa untuk adik-adik almarhum. Kami berterima kasih tapi kami sekarang masih fokus ke proses hukum yang sedang berjalan, " ungkap Soimah, Sabtu (10/9/2022) dikutip dari TribunSumsel.com.

Baca juga: Ponpes Gontor Tawarkan Beasiswa untuk Adik Santri yang Tewas Dianiaya, Ibu Korban: Fokus Proses Hukum

Tetap lanjutkan perjuangan

Dia mengatakan kunjungan pimpinan ponpes bersama rombongan dimaknai sebagai tindakan nyata terhadap keluarga yang sedang berduka.

"Tujuan mereka mengunjungi saya dan keluarga dapat saya maknai adalah suatu bentuk tindakan yang nyata kepada keluarga kami yaitu untuk menghibur dan mengucapkan belasungkawa agar keluarga kami bersabar dalam menghadapi cobaan yang sedang kami alami, " kata dia.

Selanjutnya, Soimah tetap gigih meneruskan perjuangan putranya yang ingin memperbaiki sistem ponpes.

Proses hukum harus ditempuh agar tak ada lagi korban-korban lain di lingkungan ponpes.

“Saya sebagai seorang ibu dari AM tetap terus akan melanjutkan perjuangan anak saya,” ujar dia.

Kunjungan ponpes

Pimpinan Pondok Modern Pesantren Darussalam Gontor KH M Akrim Mariyat berziarah ke makam AM di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang pada Jumat (9/9/2022).

Akrim datang bersama para anggotanya dan didampingi Rusdi (47), ayah kandung AM.

Setelah itu, dia bersama para anggotanya berdoa di atas makam AM dan dilanjutkan takziah di rumah duka.

Menurut M Akrim, mereka datang ke Palembang dalam rangka takziah dan sengaja menemui keluarga AM.

Sebab, AM merupakan alumni di Pondok Pesantren Gontor .

“Korban adalah alumni kita, murid kita dan wafat di Ponpes Gontor,” kata Akrim usai ziarah.

Dia pun meyakini bahwa AM meninggal dalam keadaan mati syahid karena masih aktif menimba ilmu di Gontor.

“Kita yakin anak yang belajar dan meninggal sama dengan mati syahid. Karena dia adalah fisabilillah,” ujarnya.

Pihak Pondok Pesantren Gontor pun mengaku prihatin atas kejadian yang dialami AM.

Karena itu mereka akan ikut bertakziah di rumah duka malam ini.

“Jadi kita ke sini untuk ikut bertakziah menyampaikan kedukaan kita mendoakan mudah-mudahan mati syahid dan dosa-dosa diampuni dan apapun amal di dunia diterima,” ucapnya.

Baca juga: Ziarah ke Makam AM, Pimpinan Ponpes Gontor:Anak yang Belajar dan Meninggal Sama Dengan Mati Syahid

2 terduga pelaku senior korban

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia sebelumnya menjelaskan, ada dua orang senior korban yang diperiksa.

Kedua orang itu pun menjadi terduga pelaku yang menyebabkan AM tewas.

Menurut Nikolas, motif penganiayaan AM hingga tewas diduga dilatarbelakangi kesalahpahaman saat menggelar acara Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Saat itu, AM yang menjadi ketua kekurangan alat hingga menyebabkan keduanya marah.

“Kami mengamankan beberapa barang bukti termasuk tongkat dari lokasi kejadian serta becak. Becak ini diduga digunakan untuk membawa korban ke rumah sakit,” kata Nikolas.

Dari kasus tersebut, penyidik Polres Ponorogo telah melakukan pemeriksaan pada sejumlah saksi.

Keterangan para saksi itu menguatkan bahwa dua orang tersebut menjadi terduga pelaku.

“Keduanya (terduga pelaku) adalah senior korban di sekolah,” jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor Pythag Kurniati, Reni Susanti)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul 'Kami Fokus Proses Hukum Dulu', Soimah Ibu AM Santri Gontor Meninggal, Ponpes Tawari Anak Beasiswa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sandal Upanat, Alas Kaki Khusus yang Bisa Menjaga Kelestarian Candi Borobudur

Sandal Upanat, Alas Kaki Khusus yang Bisa Menjaga Kelestarian Candi Borobudur

Regional
2 Warga Palembang Covid-19, Dinkes Siapkan 4.000 Dosis Vaksin

2 Warga Palembang Covid-19, Dinkes Siapkan 4.000 Dosis Vaksin

Regional
Baliho Istri Gubernur Kaltara Dipajang di Gerbang SMAN di Nunukan, Kepsek Bantah Ada Unsur Politik

Baliho Istri Gubernur Kaltara Dipajang di Gerbang SMAN di Nunukan, Kepsek Bantah Ada Unsur Politik

Regional
Covid-19 Meningkat, Warga Kepri Diminta Hati-hati Liburan ke Singapura dan Malaysia

Covid-19 Meningkat, Warga Kepri Diminta Hati-hati Liburan ke Singapura dan Malaysia

Regional
Bupati Tamba Ajak Masyarakat Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Jembrana

Bupati Tamba Ajak Masyarakat Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Jembrana

Regional
Pelaku Perusakan Mobil Dinas di Semarang Kerap Mengamuk dan Rusak Mobil Secara Acak

Pelaku Perusakan Mobil Dinas di Semarang Kerap Mengamuk dan Rusak Mobil Secara Acak

Regional
Sosok yang Baret 11 Mobil Dinas di Semarang Sempat Merusak Kendaraan Tetangga

Sosok yang Baret 11 Mobil Dinas di Semarang Sempat Merusak Kendaraan Tetangga

Regional
Said Abdullah Apresiasi Kinerja Pemkab Sumenep di Bawah Komando Bupati Fauzi

Said Abdullah Apresiasi Kinerja Pemkab Sumenep di Bawah Komando Bupati Fauzi

Regional
Lirik dan Makna Lagu Oh Indang Oh Apang, Lagu Daerah Kalimantan Tengah

Lirik dan Makna Lagu Oh Indang Oh Apang, Lagu Daerah Kalimantan Tengah

Regional
Kejati NTB Periksa 15 Orang Terkait Kasus Korupsi Gaji Stafsus Gubernur

Kejati NTB Periksa 15 Orang Terkait Kasus Korupsi Gaji Stafsus Gubernur

Regional
19 Penumpang Kapal yang Mati Mesin di Ende Ditemukan Lemas

19 Penumpang Kapal yang Mati Mesin di Ende Ditemukan Lemas

Regional
Viral Foto Mahasiswa Unand Terpergok Mesum di Masjid

Viral Foto Mahasiswa Unand Terpergok Mesum di Masjid

Regional
2 Siswa SMA di Pamekasan Tewas Ditabrak Pikap Usai Menyalip Kendaraan

2 Siswa SMA di Pamekasan Tewas Ditabrak Pikap Usai Menyalip Kendaraan

Regional
Kesal Anaknya Ditempeleng, Ibu di Palembang Laporkan Tetangga ke Polisi

Kesal Anaknya Ditempeleng, Ibu di Palembang Laporkan Tetangga ke Polisi

Regional
Polisi: 8 Warga Bangladesh ke Perbatasan RI-Timor Leste untuk Cari Kerja

Polisi: 8 Warga Bangladesh ke Perbatasan RI-Timor Leste untuk Cari Kerja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com