Kapal berwarna kuning ini khusus digunakan sebagai kendaraan raja atau sultan saja.
Kapal Pledang adalah sebutan bagi kapal khas Suku Lamalera yang menghuni Pulau Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Kapal ini konon hanya bisa dibuat oleh Atamolo, yaitu orang yang ahli membuat pledang.
Kapal Pledang hanya digunakan setahun sekali yaitu saat baleo (musim perburuan ikan paus) untuk menangkap koteklema (paus sperma).
Padewakang adalah nama kapal tradisional khas Suku Mandar di pesisir Sulawesi Selatan.
Dilansir dari laman Kabupaten Bulukumba, Kapal Padewakang konon tercatat sebagai nama kapal asal Sulawesi pada akhir abad ke-17.
Kapal tersebut oleh VOC digunakan sebagai sarana pengantar surat dan sebagai kapal patroli.
Sandeq adalah nama kapal tradisional khas Suku Mandar di pesisir Sulawesi Barat.
Nama Sandeq diambil dari dari Bahasa Mandar yang berarti runcing.
Beberapa jenis Kapal Sandeq antara lain bernama Pangoli, Parroppong, Pallarung, dan Potangga.
Kapal Sandeq juga disebut sebagai salah satu kapal layar tercepat di dunia, dan masih dilestarikan bahkan diperlombakan setiap tahun dalam Sandeq Race.
Sebelum dikenalnya Sandeq, masyarakat setempat lebih akrab dengan Kapal Pakur.
Dilansir dari laman Kompas.com, perbedaan Sandeq dan Pakur ada pada bentuk layarnya.
Layar Pakur berbentuk segi empat yang dikenal dengan istilah layar tanjaq yang merupakan bentuk khas layar di daerah Austronesia.
Jukung adalah sebutan untuk kapal khas Suku Banjar di Kalimantan Selatan.