Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Stunting Wonogiri Turun Jadi 12,8 Persen, Bupati Jekek: Kami Rangking Tiga Se-Jateng Kasus Stunting Terendah

Kompas.com - 12/09/2022, 20:49 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri berhasil menurunkan angka stunting di wilayahnya dari 24 persen menjadi 12,8 persen atau terendah ketiga di Jawa Tengah (Jateng).

“Pada 2018, jumlah kasus stunting mencapai 24 persen. Empat tahun kemudian jumlah itu akan turun menjadi 12,8 persen,” ungkap Bupati yang akrab di sapa Jekek ini dalam keterangan persnya di Wonogiri, Senin (12/9/2022).

“Kami saat ini sudah berada rangking tiga se-Jateng dengan kasus stunting yang terendah. Bahkan, penanganan prevalensi stunting Wonogiri terbaik kedua se-Jateng,” tambah Bupati Jekek.

Bupati Jekek mengatakan, turunnya angka stunting di Kabupaten Wonogiri tak luput dari campur tangan penanganan yang terintegrasi oleh seluruh pihak.

Ia mengatakan, menurunnya angka stunting sebanyak 11,2 persen menjadikan seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan yang terlibat optimis untuk menjadikan Kabupaten Wonogiri terbebas kasus stunting pada 2024.

Baca juga: Wujudkan Wonogiri Zero Stunting, Bupati Jekek Minta Komitmen Bersama Semua Pihak

Lebih lanjut, kata Bupati Jekek, apabila dua tahun tidak dilanda pandemi Covid-19, maka pada 2022 ini Wonogiri bisa dikatakan sudah bebas dari kasus stunting.

“Dua tahun mengalami pandemi Covid-19 berpengaruh pada penanganan stunting. Apalagi saat pandemi tidak ada lagi pendampingan dan kegiatan pos pelayanan terpadu (Posyandu),” ucap Bupati Jekek.

Langkah strategis menuju zero stunting

Pada kesempatan tersebut, Bupati Jekek juga mengungkakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menuju Wonogiri 2024 zero stunting,

Adapun langkah yang akan dilakukan adalah mengintegrasikan data-data yang dimiliki dengan dinas teknis yang memiliki otoritas dalam penanganan kasus stunting.

Baca juga: Hadiri PPKMB UNY, Bupati Jekek: Butuh Sikap Disiplin untuk Jadi Pemimpin

Dengan demikian, Kabupaten Wonogiri harus memiliki data terpadu agar bisa sukses dalam penanganan stunting dan menjadikan Wonogiri zero stunting.

“Saat ini, Pemkab Wonogiri terus berfokus dalam menangani kasus stunting dengan kelahiran Januari hingga September 2022. Jumlah yang terdata sekitar 288 bayi terkualifikasi stunting. Jumlah itu tentunya sangat kecil dibandingkan dengan jumlah kehamilan yang mencapai 3.086 kelahiran,” jelas Bupati Jekek.

Kasus stunting sebanyak 288 bayi itu diidentifikasi dari ciri-ciri saat bayi lahir. Salah satu cirinya adalah bayi lahir dengan panjang badan kurang dari 46 sentimeter (cm).

Untuk diketahui, ratusan bayi tersebut terlahir dalam kondisi stunting lantaran saat hamil ibunya menderita anemia.

Atas dasar itu, Jekek mengatakan, Pemkab Wonogiri menggalakkan upaya mengonsumsi obat penambah darah sejak dini bagi parempuan.

“Salah satu upaya yang konstruktif agar mempersiapkan perempuan dewasa dalam kondisi sehat minimal tidak menderita anemia adalah menggerakan para remaja untuk mengonsumsi obat penambah darah sejak dini,” kata Jekek.

Baca juga: Bupati Jekek Minta Gerakan Pramuka Peka Terhadap Persoalan Bangsa dan Penderitaan Sesama

Tak hanya itu, kata dia, penanganan kasus stunting juga dilakukan dengan kolaborasi antara Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Wonogiri dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Sosial (Dinsos).

“Apabila setelah diidentifikasi ibu hamil yang masuk ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) berarti akan masuk ke Dinsos dengan mengintegrasikan bantuan sosial (bansos). Sementara itu, di wilayah Dinkes memberikan dampingan berupa pemberian vitamin dan makanan tambahan,” katanya.

Sementara itu, DPPKBP3A memiliki otoritas dalam membentuk tim pendamping keluarga yang di dalamnya terdapat posyandu, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), serta kader.

Baca juga: BBM Naik, Pemkab Wonogiri Siapkan Subsidi Rp 6-8 Miliar untuk Transportasi Umum

Integritas dari tiga dinas tersebut nantinya akan membahas mengenai stunting secara bersama dengan program yang telah diinisiasi oleh kementerian dan lembaga melalui dinas teknis.

“Makanya kami akan mengeroyok bareng dengan Go Nyawiji atau Bersatu padu bersama untuk menangani kasus stunting di Kabupaten Wonogiri,” ujarnya.

Untuk perihal anggaran, Jekek mengatakan anggaran yang tersedia sudah sangat cukup untuk melakukan langkah percepatan penurunan stunting. Anggaran cukup karena mendapat alokasi dari dana desa untuk mengatasi permasalahan stunting.

“Maka saya yakin saat metodologi pola penanganan stunting dikelola secara bersama-sama dengan instrumen yang sama dan titik tumpu yang sama akan menghasilkan big data yang sama dan pada akhirnya Wonogiri akan zero stunting pada 2024,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com