UNGARAN, KOMPAS.com - Enam rumah di Perumahan Bukit Permai, Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, rusak akibat longsor. Hujan deras yang terjadi dalam waktu lama menjadi penyebabnya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Riyadi mengatakan, dari rumah yang rusak tersebut, empat rumah rusak berat dan dua lainnya rusak sedang.
"Kejadiannya pada Sabtu (10/9/2022) sekira pukul 22.30 WIB. Setelah kita mendapat laporan, langsung melakukan asesmen. Apalagi jalan di komplek perumahan juga amblas dengan panjang 30 meter, lebar 6 meter," jelasnya, Senin (11/9/2022).
Baca juga: Tanah Longsor di Ciamis, 2 Orang Tewas, 19 Rumah Rusak, dan 6 Jalan Terputus
Rumah yang rusak parah mengalami retak-retak pada dinding bangunan, atap, hingga lantai amblas.
"Rumah yang rusak sedang pondasi bagian depan menggantung dan retak-retak juga," kata Riyadi.
Riyadi mengungkapkan, dari analisa lapangan lokasi perumahan berada di pinggir dan berbatasan dengan tebing.
"Ini juga tanah urug. Sehingga kepadatan tanah belum cukup. Kejadian diakibatkan karena curah hujan tinggi dan air tidak dapat diserap oleh tanah, saluran buangan air hujan yang tersedia masih kurang," terangnya.
Riyadi menyarankan agar di lokasi dan sekitar jalur retakan tidak dihuni.
"Ini sambil menunggu perbaikan secara permanen. Masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi adanya longsor susulan, mengingat kondisi tanah belum stabil.
Selain itu perlu juga dilakukan patroli lingkungan pada saat malam hari atau saat hujan, sebagai tindakan antisipasi," paparnya.
Sementara di Lingkungan Beji, Kelurahan Bergas Lor, Kecamatan Bergas juga terjadi longsor pada Minggu (11/9/2022). Kerusakan yang terjadi adalah pondasi rumah milik Nuryanto sepanjang 15 meter dan tinggi 6 meter.
"Rumah Suwarno tertimpa longsoran tanah, mengakibatkan teras dan pintu mengalami kerusakan, serta kolam berisi 3.000 lele siap panen terbawa air limpahan sungai, akibat tersumbatnya saluran air. Longsoran menutup jalan menuju Sendang Ngijo serta menutup saluran air," ungkapnya.
Baca juga: Dataran Tinggi Krayan Longsor, 13 Desa di Perbatasan RI–Malaysia Terisolasi
"Longsor ini karena curah hujan tinggi sekitar tiga jam mengakibatkan talud tidak kuat menahan tanah dan luapan air hujan," lanjutnya.
Seorang warga Jalan Yos Sudarso Brangkah Nyatnyono, Kukuh Anggriawan mengungkapkan rumahnya kemasukan lumpur dan air.
"Kerusakan menimpa alat dan perlengkapan aquascape, seperti kayu, pasir, rumput sintetis, dan akuarium," jelasnya.
Air dan lumpur masuk ke rumahnya karena ada proyek pembangunan yang sedang dalam pengerjaan.
"Ada bagian yang dikeruk untuk pondasi, selain itu ada tiang listrik yang mengganggu drainase sehingga air meluap," kata Kukuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.