Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DNA Mayat Iwan, PNS Tanpa Kepala di Semarang Dikirim ke Mabes Polri, ini Alasannya

Kompas.com - 12/09/2022, 15:08 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Deoxyribonucleic acid atau DNA mayat terbakar yang diduga Iwan Boedi Prasetjo, pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang dikirim ke Jakarta.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy membenarkan jika DNA mayat yang terbakar itu dikirim ke Puslabfor Mabes Polri Jakarta.

"Tempat pencocokan DNA di Puslabfor Mabes Polri lantaran alat yang dimiliki Polda Jateng dalam pemeliharaan," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi yang Menyeret PNS Bapenda Kota Semarang Nilainya Mencapai Rp 3 Miliar, Ini Penjelasan Sekda

Dia memperkirakan, pencocokan DNA mayat tanpa kepala itu mencapai dua minggu. Untuk itu, dia meminta agar publik bersabar menunggu informasi selanjutnya.

"Kami kirim ke Jakarta perkiraan bisa sampai dua minggu," ujarnya.

Selain melakukan tes DNA, Polda Jateng juga sudah melakukan pendalaman terkait kesamaan pegawai Bapenda Kota Semarang yang hilang dengan penemuan mayat di Kawasan Pantai Marina.

"Keluarga, saksi hingga rekan kerja yang bersangkutan kita sudah mintai keterangan," kata Iqbal.

Baca juga: PNS Bapenda Kota Semarang yang Seharusnya Jadi Saksi Diduga Meninggal, Begini Kelanjutan Kasus Korupsinya

Untuk menelusuri penemuan mayat tersebut, Polda Jateng juga sudah memeriksa kamera CCTV yang ada di dekat lokasi penemuan mayat yang diduga pegawai Bapenda yang hilang.

"Alat bukti berupa CCTV juga kita periksa," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, mayat yang ditemukan di Kawasan Pantai Marina Semarang diduga korban pembunuhan.

"Pada prinsipnya, kita untuk awal sudah mendapatkan kemungkinan diduga adalah korban pembunuhan," jelasnya saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, ada bekas-bekas penganiayaan. Di tubuh korban ada bekas siraman bensin yang diduga bukan dilakukan oleh korban. Dia meminta publik bersabar menunggu pemeriksaan forensik.

"Kenapa dikatakan penganiayaan? Karena di situ tersiram ada bekas-bekas bensin," ungkapnya.

Ditanya soal dugaan korban merupakan pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang Iwan Budi Paulus, dia mengaku belum bisa menjawab.

"Tentu saja ini kita masih harus dibuktikan melalui dokter forensik. Dari situ akan terbukti benar atau tidak," paparnya.

Setelah mengetahui identitas korban, pihaknya akan melakukan pendalaman untuk mengungkap motif di balik peristiwa dugaan pembunuhan tersebut.

"Kalau memang benar nanti kita juga akan kira-kira, motif dan lainnya mungkin bisa terjawab dengan jelas," ujarnya.

Pada prinsipnya, lanjut Djuhandani, Polda Jateng dan Polrestabes Semarang akan mengungkap kasus dugaan pembunuhan tersebut dengan jelas dan gamblang.

"Secepatnya kami berupaya mengungkap kasus ini," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com