Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Hari Jadi Kota Palu? Simak Tanggal dan Sejarah Singkatnya

Kompas.com - 12/09/2022, 14:37 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tanggal 27 September 1978 diperingati sebagai hari jadi Kota Palu, dan berikut adalah sejarah dibaliknya.

Kota Palu adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah yang dijuluki Kota Lima Dimensi karena memiliki lansekap alam yang lengkap mulai dari laut, teluk, lembah, sungai, dan pegunungan.

Baca juga: Profil Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah

Letak Kota Palu berbatasan dengan Kabupaten Donggala di sebelah barat dan Utara, Kabupaten Sigi di sebelah selatan, dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah timur.

Baca juga: Sejarah Kota Palu, Daerah di Sulawesi Tengah yang Porak Poranda Diguncang Gempa M 7,4 dan Likuifaksi

Adapun luas wilayah Kota Palu adalah 395,06 km² yang terbagi menjadi 8 kecamatan dan 46 kelurahan.

Baca juga: Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tili Dijuluki Pria Buban oleh Wali Kota Palu, Apa Artinya?

Sejarah Kota Palu

Asal usul nama kota Palu adalah dari kata Topalu'e yang artinya tanah yang terangkat.

Hal ini beralasan karena daerah ini dulunya merupakan lautan yang terangkat dan membentuk lembah.

Sementara versi lain menyebut bahwa kata asal usul nama Kota Palu berasal dari bahasa Kaili yaitu kata volo yang berarti bambu yang tumbuh dari daerah Tawaeli sampai di daerah Sigi.

Bambu memang sangat erat kaitannya dengan masyarakat suku Kaili, karena mereka memanfaatkan bambu yang diolah menjadi alat dan bahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Keberadaan Kota Palu bermula dari kerajaan yang terdiri dari kesatuan empat kampung yang membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota.

Kesatuan empat kampung yang menyusun Kerajaan Palu terdiri dari Besusu, Tanggabanggo yang sekarang bernama Kelurahan Kamonji, Panggovia yang sekarang bernama Kelurahan Lere, dan Boyantongo yang sekarang bernama Kelurahan Baru.

Kerajaan Palu tumbuh menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh.

Pada masa penjajahan Belanda, Kerajaan Palu masuk dalam Afdeling Donggala.

Wilayah Kota Palu dibagi menjadi wilayah-wilayah kecil (Onder Afdeling Palu) meliputi tiga wilayah Swapraja yaitu Swapraja Palu, Swapraja Dolo, dan Swapraja Kulawi.

Hingga pada tahun 1942, terjadi pengambilalihan kekuasaan dari Pemerintahan Belanda oleh pihak Jepang.

Kota Donggala yang kala itu merupakan ibu kota Afdeling Donggala hancur sehingga pada tahun 1950 pusat pemerintahan dipindahkan ke kota Palu.

Kota ini mulai berkembang setelah dibentuknya Residen Koordinator Sulawesi Tengah Tahun 1957 yang menempatkan Kota Palu sebagai Ibu kota Karesidenan.

Kemudian dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, status Kota Palu sebagai ibu kota ditingkatkan menjadi Ibu kota Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah.

Selanjutnya di tahun 1978, status Kota Palu kembali berubah dan ditetapkan sebagai kota administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978.

Dasar hukum pembentukan wilayah Kota Administratif Palu yang dibentuk tanggal 27 September 1978 atas Dasar Asas Dekonsentrasi sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.

Palu kemudian menjadi kota kesepuluh yang ditetapkan pemerintah menjadi kota administratif.

Kini, berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 Kota Palu resmi berstatus menjadi Kotamadya Palu

Sumber:
lpmpsulteng.kemdikbud.go.id 
pusdalops-bpbdsulteng.com 
latih.palukota.go.id
peraturan.bpk.go.id 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Regional
Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Regional
Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Regional
Pelaku Dugaan Kasus Pencabulan 5 Anak di Kebumen Diamankan Polisi

Pelaku Dugaan Kasus Pencabulan 5 Anak di Kebumen Diamankan Polisi

Regional
Ridwan Kamil Pastikan Upacara Peringatan Kemerdekaan 2024 Sudah Bisa Digelar di IKN

Ridwan Kamil Pastikan Upacara Peringatan Kemerdekaan 2024 Sudah Bisa Digelar di IKN

Regional
Kronologi Perempuan di Palembang Jadi Tersangka Usai Dilecehkan, Korban Disiram Air Keras

Kronologi Perempuan di Palembang Jadi Tersangka Usai Dilecehkan, Korban Disiram Air Keras

Regional
5 Caleg PDI-P Wonogiri Mengundurkan Diri meski Dapat Suara Tinggi

5 Caleg PDI-P Wonogiri Mengundurkan Diri meski Dapat Suara Tinggi

Regional
Pilkada untuk Warga Jateng di Luar Daerah, KPU: Satu-satunya Jalan Hanya Pulang

Pilkada untuk Warga Jateng di Luar Daerah, KPU: Satu-satunya Jalan Hanya Pulang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com