Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangkat Desa di NTT Aniaya Suami hingga Pingsan 2 Kali

Kompas.com - 12/09/2022, 14:09 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - AS, seorang perangkat desa di Desa Toi, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga menganiaya suaminya, JT (39), hingga pingsan.

AS menganiaya dengan meremas kelamin suaminya. Akibatnya, suaminya itu pingsan sebanyak dua kali.

Yance Tafuli, warga Desa Toi yang menjadi saksi mata kasus itu, menjelaskan, AS merupakan Kepala Seksi Pemerintahan (Kasie Pem) di Desa Toi. AS yang juga mantan pelaksana tugas kepala Desa Toi sempat memukuli suaminya sebelum meremas alat kelamin sang suami hingga pingsan.

Saat suaminya pingsan untuk yang kedua kali, AS langsung pergi meninggalkannya begitu saja.

Baca juga: Wartawan Diduga Diusir Saat Meliput Kegiatan Gubernur, Pejabat Pemprov NTT Klaim Sudah Saling Memaafkan

"Kejadiannya akhir pekan kemarin, sekitar pukul 20.00 Wita," ujar Yance, kepada sejumlah wartawan, Senin (12/9/2022).

Yance menuturkan, awalnya ia mendengar ada teriakan minta tolong sehingga dirinya bergegas menuju rumah AS.

Yance menyebut, rumahnya dengan rumah AS berdekatan dan jauh dari rumah tetangga lainnya.

Baca juga: Ibu di NTT Gantung Diri di Hadapan Anaknya yang Berusia 9 Tahun, Titip Pesan Jaga Adik dan Ayah

Saat tiba di rumah tersebut, Yance mengaku melihat AS sedang memegang alat kelamin suaminya yang sedang tanpa busana.

Karena malu, Yance pun kembali ke rumahnya dan menyampaikan kepada suaminya terkait perkelahian tersebut.

Yance dan suaminya kemudian melaporkan ke ketua RT setempat.

Beberapa warga yang mengetahui kejadian itu lantas berdatangan dan menolong korban.

Menurut Yance, AS dan suami sudah sering bertengkar dan berkelahi. Namun, Yance mengaku tidak mengetahui pasti alasan keributan pasangan suami istri tersebut.

Pasangan suami istri itu biasanya bertengkar sekitar pukul 20.00 Wita hingga 21.00 Wita.

"Sebagai tetangga yang paling dekat, kami sangat terganggu ketika mereka bertengkar," ujar dia.

Daniel L (40), warga lainnya, menyayangkan keributan pasangan suami istri tersebut. Apalagi, AS merupakan perangkat desa.

"Seharusnya dia (AS) harus menjadi contoh bagi masyarakat, apalagi perbuatannya sudah bukan rahasia lagi," kata dia.

Kepala Desa To'i, Jidro Lakapu, saat dikonfirmasi mengaku sudah mendengar kejadian penganiayaan itu. Jidro mengaku akan mengecek kebenaran informasi tersebut.

Baca juga: Wartawan di Sikka Diduga Diusir Pejabat Pemprov NTT Saat Meliput, Sempat Saling Dorong

"Jika benar, kita akan berikan pembinaan bahkan bisa sampai pada pemecatan, tidak boleh biarkan hal seperti itu," tegasnya.

Sementara itu, AS belum berhasil ditemui karena pergi ke kampung lain usai kejadian.

Kepala Kepolisian Resor TTS Ajun Komisaris Polisi (AKBP) I Gusti Putu Suka Arsa mengaku belum menerima laporan terkait kasus itu.

"Saya sudah cek belum ada laporan masuk. Kapolsek juga sudah saya tanya, tapi kasusnya belum dilaporkan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com