Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sumsel Tawarkan Pendampingan Hukum untuk Keluarga Santri Ponpes Gontor yang Tewas Dianiaya

Kompas.com - 12/09/2022, 13:32 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menawarkan pendampingan hukum untuk keluarga AM, santri Ponpes Gontor asal Palembang, yang tewas diduga dianiaya seniornya.

"Kita berikan tawaran  pendampingan hukum kepada keluarga AM agar mendapatkan keadilan hukum. Mencari titik terang penyebab meninggalnya anak dari Ibu Soimah ini," kata Herman usai berkunjung ke kediaman keluarga korban di Mayor Zen Lorong Sukarame, Kelurahan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Ponpes Gontor Tawarkan Beasiswa untuk Adik Santri yang Tewas Dianiaya, Ibu Korban: Fokus Proses Hukum

 

Herman juga meminta kepada Soimah dan suaminya, Rusdi, agar tidak segan mengubunginya bila membutuhkan bantuan. 

Baca juga: Saat Ponpes Gontor Bohongi Orangtua Santri yang Tewas, Awalnya Sebut Korban Meninggal Kelelahan, Ternyata Dianiaya

"Kita serahkan kepada pihak hukum dan saya turut berbelasungkawa. Untuk bantuan, kapan pun dan di manapun saya siap. Ke rumah pun boleh jika memang perlu bantuan. Kita harus kawal kasus ini,” ujarnya.

Baca juga: Santri Ponpes Gontor Tewas Dianiaya, tapi Keluarga Malah Diberi Surat Kematian karena Sakit oleh Dokter

Namun, Herman juga berharap agar masyarakat tak serta merta menghakimi pihak Ponpes Gontor. Sebab, pelaku penganiayaan AM dilakukan oleh oknum santri.

 

Sementara itu, Soimah berharap agar pelaku penganiayaan terhadap anaknya segera terungkap agar kasus kekerasan di pondok pesantren maupun di dunia pendidikan tak lagi terulang.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur Herman Deru yang sudah menawarkan bantuan pendampingan hukum agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan. Kami ingin agar kasus ini segera terungkap,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polres Ponorogo bersama Tim Forensik dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara M Hasan Palembang, melakukan otopsi terhadap jenazah AM pada Kamis (8/9/2022). 

Dari otopsi jenazah yang berlangsung selama enam jam tersebut, penyidik mendapatkan bukti baru, di mana ditemukan tanda kekerasan di dada yang diduga menyebabkan korban tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com