SORONG, KOMPAS.com- Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua Barat melakukan pengerukan dengan alat berat di sejumlah titik drainase setelah banjir terjadi di Kota Sorong, Papua Barat.
Plt Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinisi Papua Barat Yohanes Momot mengatakan, kondisi drainase di Jalan Klasaman menjadi yang terparah saat banjir.
Baca juga: Eks Pegawai Bank Papua Jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif KPR di Sorong Selatan
Setelah diindentifikasi, saluran drainase yang dibangun pengusaha toko sekitar ternyata tertutup.
Air tak bisa mengalir sehingga meluap ke jalanan.
"Jadi kami pemerintah harus kuat, kami pelayan tetapi kepentingan rakyat banyak harus kita pikirkan jangan satu dua orang yang berbuat ulah seluruh rakyat jadi korban. apa pun terjadi kami tetap bongkar demi kepentingan rakyat banyak," ujar Yohanes di Sorong, Minggu (11/9/2022).
Baca juga: Sopir Angkot di Sorong Mogok Tuntut Kenaikan Tarif, Penumpang Telantar
Lebih lanjut, ujar dia, drainase akan dibongkar seratus persen. Setelah itu akan diganti dengan pekerjaan jembatan kayu untuk sementara akses masuk usaha mereka.
"Kemudian pembangunan jembatan akan dimasukan ke APBD induk untuk pekerjaan konstruksi jalan masuk. Kenapa kami sendiri ambil alih karena posisi jembatan sangat rendah ketika air datang menyumbat sehingga lokasi ini akan disamaratakan tinggi, supaya 5 sampai 10 tahun jangan terulang lagi," kata dia.
Baca juga: Bayi Meninggal Terendam Banjir Saat Berada di Ayunan, Pj Wali. Kota Sorong Minta Keluarga Tabah
Yohanes menyebutkan, pengurukan dan normalisasi sungai dilakukan di 23 titik dengan melibatkan sebanyak 20 alat berat.
"Kita lihat hari ini kami kendalikan penuh seperti di kawasan Kalagison, Klawalu, Kampung Bugis. Masyarakat Sorong pastinya sudah lihat beberapa daerah selama ini langganan banjir hari ini terbebas," ujar dia.
Sementara Ketua Percepatan Penanggulangan Bencana Banjir Kota Sorong Dance Sangkek menjelaskan, masa tanggap darurat empat belas hari berakhir pada tanggal 6 September dan sesuai rapat evaluasi ,saat ini Kota Sorong masuk masa pemulihan.
Masa darurat bisa diperpanjang 7 sampai 14 hari.
"Setelah kami melakukan evaluasi bencana banjir kita ada temukan hal besar terjadi di hulu di atas (Galian c) kemarin kami sudah rapat kordinasi dengan Balai Kehutanan, Gakum Kehutanan semua rekomendasikan Galian C harus ditutup," ujar Dance kepada wartawan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.