Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Kucurkan Rp 400 Miliar untuk BPJS Kesehatan PBI

Kompas.com - 11/09/2022, 22:57 WIB
Ghinan Salman,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya mengucurkan dana sebesar Rp 400 miliar untuk program BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) pada tahun ini.

Seperti diketahui, program BPJS Kesehatan PBI ini merupakan layanan kesehatan gratis bagi peserta atau warga dengan penghasilan rendah.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, iuran per bulan peserta yang terdaftar BPJS Kesehatan PBI, semuanya ditanggung Pemkot Surabaya.

"Dengan anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk tahun 2022 ini, kami berharap seluruh masyarakat bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan secara optimal," kata Armuji di Surabaya, Minggu (11/10/2022).

Baca juga: Bau Sampah TPA Benowo Tercium di Stadion GBT, Ini Tindakan Pemkot Surabaya

Meski demikian, para peserta PBJS PBI, dalam hal ini warga dengan kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), diminta untuk memaksimalkan program tersebut dan turut mengawasi implementasi di lapangan.

Menurut Cak Ji, sapaan lekat Armuji, saat ini sudah ada 43 rumah sakit, 63 puskesmas, dan 110 klinik yang bisa melayani BPJS di Surabaya.

"Mengutip data perkembangan peserta Jaminan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage/UHC) di Surabaya, kepesertaan di Surabaya telah berada di atas 100 persen dari total penduduk mencapai 2.987.040 jiwa. Tepatnya, 2.970.952 jiwa atau 100, 54 persen," ucap Cak Ji.

Rinciannya, JKN/KIS dengan segmentasi PBI APBD menjadi yang tertinggi dengan 1.057.321 jiwa.

Kemudian, diikuti Pekerja Penerima Upah/ASN, TNI, Polri (885.501 jiwa), PBI APBN (573.710 jiwa), Pekerja Bukan Penerima Upah/pekerja informal (400.528 jiwa), dan bukan pekerja/investor, pemberi kerja, pensiunan (66.980 jiwa).

Semua elemen masyarakat, kata Cak Ji, harus mengawal implementasi penerapan kebijakan Jaminan Kesehatan Semesta (JKS) dengan berobat cukup menggunakan KTP di Kota Surabaya.

"Kita menginginkan masyarakat yang berobat tidak lagi kebingungan. Oleh karena itu dibantu awasi dalam praktiknya di lapangan. Apabila ternyata ada yang di luar ketentuan, laporkan kepada kami," kata Cak Ji.

Ia menegaskan, program BPJS Kesehatan PBI diperuntukkan untuk memudahkan masyarakat agar mendapatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.

"Jadi harus benar-benar dipantau dan dikawal," ujar dia.

Selain soal pembebasan biaya, Cak Ji juga memastikan percepatan pelayanan kesehatan, mulai dari teknis pendaftaran online, nomor antrean, ruang tunggu pasien, hingga pelayanan rujukan pasien dari puskesmas ke rumah sakit, akan lebih mudah.

Baca juga: Bau Sampah TPA Benowo Tercium di Stadion GBT, Ini Tindakan Pemkot Surabaya

Melalui percepatan pelayanan di fasilitas kesehatan, dokter atau tenaga kesehatan lainnya bisa mempermudah para pasien yang akan meminta rujukan ke rumah sakit.

Nantinya, berkas rujukan dan rekam medis akan dikirim secara online ke rumah sakit yang dituju.

"Kalau bisa, pelayanan kesehatan ini setiap tahunnya harus semakin baik. Karena ini demi Warga Surabaya. Intinya jangan ada warga yang susah untuk berobat," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com