JAYAPURA, KOMPAS.com - Kondisi geografis Provinsi Papua yang bergunung dengan ketinggian mencapai 3.500 meter di atas permukaan laut (MDPL) membuat kebutuhan moda transportasi udara sangat tinggi. Di sisi lain, masih banyak kawasan di Papua yang belum terhubung akses transportasi darat.
Dengan kondisi tersebut, Papua memiliki landasan terbang paling banyak di Indonesia, jumlahnya lebih dari 500 unit.
Namun, sebagian besar landasan terbang masih berstatus perintis yang belum teraspal sehingga hanya sedikit pilot yang berani mendaratkan pesawat di lokasi tersebut.
Ditambah lagi, di sebagian daerah pegunungan Papua terdapat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beberapa kali menembaki pesawat yang akan mendarat.
Baca juga: Gempa M 7,5 Guncang Papua Nugini Terasa hingga Jayapura, BMKG Ingatkan Potensi Gempa Susulan
Hal ini yang kemudian menjadi perhatian Ikatan Pilot Indonesia (IPI) hingga akhirnya menggelar Coffe Morning dengan para stakeholder terkait, mulai dari TNI AU, Airnav hingga Badan Intelijen Negara (BIN), di Jayapura, Sabtu (10/9/2022).
Ketua IPI Rama Noya menyampaikan, layanan penerbangan, khususnya penerbangan sipil di wilayah pegunungan Papua menjadi misi kemanusiaan bagi para pilot dan maskapainya.
Masih banyaknya daerah yang hanya bisa didatangi dengan jalur udara membuat seluruh kebutuhan masyarakat harus dikirim menggunakan pesawat terbang.
Karenanya, Rama menegaskan, faktor keamanan menjadi sangat penting agar para pilot dapat terbang dengan aman dan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.
"Penerbangan sipil di Papua ini adalah kemanusiaan, kita membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, memenuhi kebutuhan, menjaga kesehatan, karena itu kita ingin pelayanan kepada masyarakat ini tidak terganggu dan pilot serta penerbangan adalah aset masyarakat Papua, kita harus jaga bersama-sama," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Pemilik SAM Air Wagus Hidayat yang menyatakan bahwa dunia penerbangan perintis di Papua kerap mendahulukan faktor kemanusiaan dibanding sisi bisnisnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.