Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sekaten, Tujuan, Sejarah Singkat, dan Kegiatan

Kompas.com - 10/09/2022, 17:49 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Upacara Sekaten adalah acara tahunan yang digelar oleh Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta.

Tujuan sekaten untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di Yogyakarta upacara sekaten diselenggarakan setiap tanggal 5 sampai 11 Rabi'ul Awal. Upacara sekaten ditutup 12 Rabi'ul Awal dengan grebegan.

Sekaten merupakan tradisi yang selalu terjaga, sehingga tidak heran jika masyarakat Solo dan Yogyakarta selalu antusias menyambut perayaan tradisi ini.

Sekaten 

Sejarah Singkat Sekaten

Upacara sekaten telah berlangsung sejak abad ke-15.

Pada awalnya,sekaten diadakan setiap tahun oleh raja-raja di tanah Hindu, sebagai wujud selamatan atau sesaji kepada para leluhur.

Dalam perkembangannya,sekaten digunakan sebagai sarana penyebaran agama Islam oleh Walisongo, khususnya di Jawa Tengah.

Penyebaran agama Islam ini melalui kesenian gamelan.

Penggunaan kesenian gamelan sebagai media penyebaran agama Islam karena masyarakat pada waktu itu menggemari kesenian Jawa, berupa gamelan.

Baca juga: Lokasi Sekaten Yogyakarta 2022, Dulunya Kampus Empat Lantai

Sehingga untuk memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW tidak lagi menggunakan kesenian rebana melainkan dengan kesenian gamelan.

Proses tersebut yang dipertahankan hingga saat ini.

Kegiatan Sekaten

Biasanya penyelenggaraan sekaten akan diikuti dengan kegiatan pasar malam selama sebulan penuh.

Setelahnya akan diadakan Grebeg Maulud, yaitu berupa kirab gunungan sebagai puncak acara.

Pagelaran sekaten akan dilakukan dengan membunyikan gamelan yang diarak ke masjid hingga dikembalikan gamelan sebagai tanda berakhirnya sekaten.

Di Solo, pagelaran ini akan berlangsung pada tanggal 5 sampai 12 Rabiul Awal, yang mana gamelan akan ditabuh nonstop.

Setelahnya, acara akan dilanjutkan dengan Tumplak wajik dan Grebeg Maulud.

Tumplak Wajik

Tumplak wajik dilakukan dua hari sebelum Grebeg Maulud di halaman Istana Magangan pada pukul 16.00.

Baca juga: Kenapa Pasar Malam Sekaten Yogyakarta 2022 Tak Lagi di Alun-alun

Upacara tumplak wajik berupa kotekan atau permainan lagu dengan kentongan sebagai tanda pembuatan gunungan yang akan diarak pada upacara Grebeg Maulud.

Lagu-lagu yang dimainkan dalam numpak wajik adalah Lompong Keli, Owal Awil, Tudhung Setan, dan lain sebaginya.

Grebeg Maulud

Grebeg Maulud diadakan pada tanggal 12 Robiul Awal sebagai pucak sekaten.

Tradisi ini grebeg berupa gunungan yang terbuat dari beras ketan, buah-buahan, makanan, serta sayuran yang dibawa dari Istana Kemandungan ke Masjid Agung untuk didoakan.

Setelah didoakan, gunungan yang melambangkan kesejahteraan Kerajaan Mataram dibagikan ke masyarakan yang menganggap gunungan ini membawa berkah.

Secara garis besar tidak ada perbedaan, antarasekaten di Solo dan Yogyakarta.

Baca juga: Pasar Malam Sekaten dan Upacara Sekaten Tidak Sama, Ini Bedanya

Perbedaan hanya pada saat kirab, gunungan di Keraton Yogyakarta terdiri dari enam buah gunungan, dua gunungan lanang (laki-laki), satu gunungan wadon (perempuan), satu gunungan dharat, satu gunungan gepak, dan satu gunungan pawuhan.

Sumber:
surakarta.go.id dan dpad.jogjaprov.go.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com