SUMBAWA, KOMPAS.com- Setelah bertahun-tahun kabur dari rumah majikannya dan terkatung-katung di negeri orang, Erna (53), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sumbawa kembali menginjakkan kaki ke kampung halamannya, Desa Langam, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa.
"Alhamdulillah saya sudah tiba di Sumbawa pukul 02.00 Wita," kata Erna Jumat (9/9/2022).
Tak hanya terkatung-katung, di sana Erna yang mengidap diabetes tidak bisa berjalan.
Baca juga: Kisah Pilu Korban Kekerasan Seksual di Sumbawa, Trauma hingga Harus Melahirkan di Usia Dini
Erna merantau ke Arab Saudi sejak tahun 2008. Kurang lebih sudah 14 tahun Erna menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Erna berangkat ke Timur Tengah secara prosedural.
Ia mengadu nasib untuk mengangkat derajat dan perekonomian keluarganya.
Baca juga: Dugaan Judi di Arena Pacuan Kuda Sumbawa Jadi Sorotan, Kapolda NTB: Segera Kami Tindak Lanjuti
Namun, pada tahun 2013, majikan Erna tidak memperpanjang paspor dan visa kerjanya sehingga menjadi overstay.
"Nasib saya di majikan tidak jelas. Saya memilih kabur," ucap Erna.
Berbulan-bulan, ia terlunta-lunta. Erna harus hidup berpindah dari masjid satu ke masjid lainnya dengan keadaan yang memprihatinkan.
Pernah pula dia diusir dari masjid. Lantaran mengalami diabetes, tiga bulan terakhir Erna tak bisa berjalan.
Erna ingin pulang ke Indonesia, namun keadaan tidak memungkinkan. Dia terkendala dengan biaya.
Baca juga: 43 Desa di Sumbawa Krisis Air Bersih akibat Kekeringan
Erna mengaku telah mendatangi KBRI pada Kamis (24/08/2022).
Namun, saat itu keinginannya pulang belum bisa terpenuhi. Erna tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa.
Hingga akhirnya, dia menelepon sang anak dan memberi tahu kondisi sebenarnya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 9 September 2022
Ketua LSM Hakiki Iying Gunawan menjelaskan, pihaknya menerima aduan dari anak Erna.
"Kami menerima aduannya dari anaknya ibu Erna, dan kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk memulangkan Erna ke Sumbawa dengan cepat," kata Ketua LSM Hakiki Iying Gunawan yang dikonfirmasi Jumat (9/9/2022).
Setelah itu, Iying berkoordinasi dan memasukkan laporan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa dan lembaga terkait untuk proses pemulangan Erna sejak 26 Agustus 2022.
Setelah proses yang alot, akhirnya Erna dipulangkan dan tiba di Sumbawa pada Jumat (9/9/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita.
Baca juga: Dugaan Judi di Arena Pacuan Kuda Sumbawa Jadi Sorotan, Kapolda NTB: Segera Kami Tindak Lanjuti
Budi Prasetyo, Kepala Disnakertrans Kabupaten Sumbawa yang ditemui Kompas.com Jumat (9/9/2022) mengatakan, siapa pun WNI yang bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran wajib mendapatkan perlindungan.
Ia berharap, PMI ini berangkat secara prosedural supaya pihaknya mudah berkoordinasi terkait proses pemulangan dan lainnya.
Disebutkan, Erna yang berasal dari Desa Langam, Kecamatan Lopok ini overstay.
Pihaknya menjalin komunikasi intens dengan KBRI, KJRI, BP2MI dan pihak terkait hingga semuanya membantu proses pemulangan.
"Kita harus rajin komunikasi yang efektif karena persoalan PMI ini banyak dan harus kedepankan prioritas, khusus ibu Erna karena sakit diabetes kakinya luka jadi prioritas," sebut Budi.
"Ke depan kasus ini menjadi pembelajaran bersama untuk kita semua," imbuh Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.