Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gotong-Royong Perbaiki Jalan Rusak yang Diduga Sebabkan Warga Meninggal Usai Mobil Pikap Tertahan 5 Jam

Kompas.com - 09/09/2022, 19:10 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Sebelum memperbaiki jalan rusak itu, dia menegaskan pada seluruh peserta perihal semangat gerakan serta tanggung jawab sosial setiap warga dalam hidup bermasyarakat.

Ia melanjutkan, komunitas itu dibentuk oleh para pemilik kendaraan roda empat yang berdomisili di Tentang dan sekitarnya untuk urusan khusus reparasi jalan umum yang sedang rusak.

Baca juga: Mengintip Indahnya Sawah Jaring Laba-laba di Manggarai Barat

Frangky Jamento (35), pemilik kendaraan, mengungkapkan, dampak buruk yang dipicu oleh parahnya infrastruktur jalan di jalur itu sangat banyak.

Di jalan rusak itu, kecelakaan kerap dialami oleh para pengguna kendaraan roda dua/

Para pengguna kendaraan roda empat juga kesulitan mengakses jalur ini terutama di musim hujan.

"Tingginya curah hujan yang berkepanjangan menjadi pemicu kelumpuhan total roda perekonomian masyarakat yang sehari-hari mengakses jalur jalan ini dengan sarana transportasi. Dengan kata lain, ketika cuaca ekstrem yang tidak bersahabat, pemilik kendaraan lebih memilih untuk tidak mengoperasikan kendaraannya di jalur ini untuk segala urusan dan kebutuhan sehingga mengganggu dan menghambat stabilitas ekonomi," ungkap dia.

Baca juga: Rem Blong, Truk Pengangkut Alat Kesehatan Terjun ke Jurang di Manggarai Barat, NTT

Ia menuturkan, rintihan orang sakit serta para ibu hamil untuk segera memperoleh pertolongan di rumah sakit menjadi sulit terwujud mengingat rawan, rentan dan berbahayanya jalur ini saat dilintasi kendaraan.

Warga lain, Donatur Abur (38) mengaku kesal lantaran jalan itu kurang mendapat perhatian penuh dari pihak pemangku kepentingan. Entah pemerintah ataupun DPRD sebagai penyalur aspirasi.

Selama ini, lanjut dia, dirinya sebagai pemilik kendaraan sangat merasakan dampak kerusakan jalan itu.

"Mobil saya sering patah as dan tentu saja berdampak buruk pada pemenuhan kebutuhan perekonomian. Sejauh ini, saya secara pribadi sudah berkomunikasi dengan pemangku kebijakan via media sosial meskipun belum memperoleh respons yang pasti tentang perbaikan," ungkap dia.

Ia pun berharap, pemerintah bisa segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com