Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sembako di Sumenep Usai Kenaikan Harga BBM, Cabai Tembus Rp 55.000 Per Kilogram

Kompas.com - 09/09/2022, 16:16 WIB
Ach Fawaidi,
Krisiandi

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Harga sembako di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, perlahan mulai meroket usai pemerintah memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Murimah (43) salah seorang pedagang di Pasar Prenduan Sumenep mengaku salah satu komunitas yang mengalami kenaikan yakni cabai. Kenaikan itu mulai terjadi sejak harga BBM naik, Sabtu (3/9/2022).

"Cabai kecil, saat ini harganya antara Rp 45.000 per kilo dari yang sebelumnya masih Rp 28.000 per kilo. Terus untuk cabai merah besar sekarang harganya Rp 55.000 dari yang sebelumnya di kisaran Rp 30.000 sampai 35.000,” kata Murimah kepada Kompas.com, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Dapat Paket Sembako dari Polisi, Warga Sikka: Terima Kasih, Semoga Ada Lagi Bantuannya

Murimah mengaku, harga komoditas cabai kerap tidak stabil. Harganya fluktuatif. Kenaikan harga BBM bulan ini membuat harganya melambung signifikan.  

Kenaikan harga cabai merata di sejumlah pasar tradisional di Sumenep.

"Di pasar lain harganya juga naik, rata-rata kalau cabai besar memang sudah Rp 55.000," kata dia.

Syarifah, pedagang lainnya, mengatakan harga sembako mulai merangkak naik setelah kenaikan harga BBM bersubsidi akhir pekan lalu. 

Baca juga: Polres Tangsel Bagikan 200 Paket Sembako ke Pengemudi Ojol hingga Petugas Kebersihan

Kendati banyak komoditas yang mengalami kenaikan, mayoritas pedagang, kata Syarifah tetap berjualan.

"Tetap berjualan seperti biasa, (jumlah) konsumen juga tetap seperti biasanya," pungkasnya.

Seperti diketahui pada Sabtu, 3 September 2022, Presiden Joko Widodo menaikkan harga tiga jenis BBM, yakni Pertalite, Solar, dan Pertamax.

Rinciannya, Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter; Solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi 6.800 per liter; Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Jokowi beralasan, kenaikan ini tak lepas dari kenaikan harga minyak dunia dan membengkaknya anggaran subsidi dan kompensasi BBM.

"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia," kata Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ombudsman Terima 264 Aduan Maladministrasi Pendidikan di Jateng, Pungutan Liar Termasuk Jual Seragam Sekolah

Ombudsman Terima 264 Aduan Maladministrasi Pendidikan di Jateng, Pungutan Liar Termasuk Jual Seragam Sekolah

Regional
Pemkot Batam Siap jika Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan Warga Rohingya

Pemkot Batam Siap jika Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan Warga Rohingya

Regional
Pengacara Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua Jadi Tersangka Pemerkosaan Remaja

Pengacara Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua Jadi Tersangka Pemerkosaan Remaja

Regional
10 Oleh-oleh Khas Lampung, Salah Satunya Kopi Lampung

10 Oleh-oleh Khas Lampung, Salah Satunya Kopi Lampung

Regional
3 Anak Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo Kebumen

3 Anak Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo Kebumen

Regional
Mensos Salurkan Bantuan kepada Anak yang Lumpuh di Sumbawa

Mensos Salurkan Bantuan kepada Anak yang Lumpuh di Sumbawa

Regional
Mensos Risma Hadir Pantau Operasi Katarak Gratis di Lombok Timur

Mensos Risma Hadir Pantau Operasi Katarak Gratis di Lombok Timur

Regional
Orangtua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditagih Biaya Pengurusan Jenazah Rp 3,5 Juta

Orangtua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditagih Biaya Pengurusan Jenazah Rp 3,5 Juta

Regional
Eks Ajudan Jokowi Ditunjuk Jadi Kapolda Papua Barat

Eks Ajudan Jokowi Ditunjuk Jadi Kapolda Papua Barat

Regional
Pengedar Sabu Jaringan Fredy Pratama Kembali Ditangkap, Jadi Bos 12 Kurir

Pengedar Sabu Jaringan Fredy Pratama Kembali Ditangkap, Jadi Bos 12 Kurir

Regional
Lewat Rakorwasda 2023, Inspektorat Riau Rumuskan Kebijakan Pengawasan Pemda

Lewat Rakorwasda 2023, Inspektorat Riau Rumuskan Kebijakan Pengawasan Pemda

Regional
Jelang Kedatangan Prabowo-Gibran di NTT, Sekretaris TKN Gelar Konsolidasi Akbar di Kupang

Jelang Kedatangan Prabowo-Gibran di NTT, Sekretaris TKN Gelar Konsolidasi Akbar di Kupang

Regional
Korupsi Bantuan Siswa Miskin, Mantan Kepala SMAN 3 Pandeglang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Bantuan Siswa Miskin, Mantan Kepala SMAN 3 Pandeglang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Komplotan Perampok Satroni Rumah Mewah di Kota Tegal, Kabur Hanya Bawa TV

Komplotan Perampok Satroni Rumah Mewah di Kota Tegal, Kabur Hanya Bawa TV

Regional
5 Fakta Insiden Penumpang Pelita Air Bercanda Bawa Bom, Pesawat 'Delay' 5 Jam dan Terancam Penjara

5 Fakta Insiden Penumpang Pelita Air Bercanda Bawa Bom, Pesawat "Delay" 5 Jam dan Terancam Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com