KOMPAS.com - Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya ditemukan gantung diri rumah kontrakannya di Kota Malang pada Selasa (6/9/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Sebelum ditemukan tewas, korban diketahui sempat cekcok dengan seorang perempuan.
Sementara itu di Jambi, keluarga Brigadir J diperiksa tim Mabes Polri di Polda Jambi.
Saat diperiksa, keluarga Brigadir J tak didampingi kuasa hukum. Keluarga yang diperiksa adalah ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, Ibu Rosti, bibi brigadir J, Rohani Simanjuntak, dan kakak almarhum, Yuni Artika Hutabarat.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:
AR (29), mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ditemukan gantung diri di rumah kontrakannya di Kota Malang pada Selasa (6/9/2022).
Korban diketahui berasal dari Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Jenazah AR pertama kali ditemukan dua rekannya yakni HA (28) dan DP (34).
Dari pemeriksaan polisi, AR sempat bertemu dengan HA pada Senin (5/9/2022) sekitar pukul 20.00 WIB TKP.
AR dan HK kemudian terlibat cekcok. Lalu HA meninggalkan lokasi karena harus bekerja di RS. Pada pukul 23.00 WIB, HA kembali menghubungi AR untuk menyelesaikan masalahnya.
Keesokan harinya, HK ke rumah kontrakan AR, namun pintu rumah terkunci. Dibantu seorang teman, HA membuka pintu setelah memanggil ahli kunci.
Saat pintu dibuka, keduanya menemukan korban dalam posisi gantung diri.
Baca juga: Mahasiswa Kedokteran UB Ditemukan Gantung Diri Usai Cekcok dengan Wanita
Kasus tersebut viral setelah ibu AM mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris pada Minggu (4/9/2022).
Sang ibu menduga anaknya tewas dianiaya di Pondok Gontor pada Senin (22/8/2022). Namun pihak pondok baru melapor ke Polres Ponorogo pada Senin (5/9/2022).
Menurut Titis, laporan dari pondok pesantren yang terbilang lamban membuat pihak keluarga harus menanggung risikonya.
Salah satunya jenazah AM harus diotopsi setelah 15 hari dimakamkam.
Baca juga: Kuasa Hukum Keluarga Santri Gontor: Kami Menyesalkan, Ponpes Baru Lapor Setelah Viral
Sebagian besar menjadi korban penularan virus dari suami.
Kasus HIV AIDS pada IRT terbanyak pada 2018, dengan sejumlah 376 orang dan berikutnya 2019 sebanyak 389 korban.
“Memang tahun sekitar 2015-2020 itu tren penularan terjadi pada ibu rumah tangga yang dapat virus dari suaminya yang sering ‘jajan’ di luar,” ungkap Puta Aryatama, Ketua Yayasan Peka kepada KOMPAS.com.
Maria Magdalena, pemilik sekaligus pendamping orang dengan HIV AIDS (ODHA) Rumah Aira menceritakan, banyak korban IRT justru merasa bersalah dan takut menulari keluarga.
Padahal dirinya sendiri merupakan korban.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga Jateng Terinfeksi HIV/AIDS, Sebagian Besar Tertular Suami
Hari itu Iwan menjadi salah satu narasumber di salah satu hotel di Semarang.
Iwan adalah seorang PNS yang bertugas di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sehari sebelum dinyatakan hilang, Iwan seharusnya memenuhi panggilan Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Jateng pada Kamis (25/8/2022).
Iwan dipanggil sebagai saksi kasus korupsi atas dugaan penyalahgunaan aset di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang.
Baca juga: Teka-teki Hilangnya Iwan Pegawai Bapenda Semarang yang Harusnya Jadi Saksi Kasus Korupsi
Keluarga yang diperiksa adalah ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, Ibu Rosti, bibi brigadir J, Rohani Simanjuntak, dan kakak almarhum brigadir Yosua Yuni Artika Hutabarat.
Mereka diperiksa di ruangan vicon Parama Satwika, Ditreskrimum Polda Jambi. Saat diperiksa, keluarga Brigadir J tak didampingi oleh pengacara.
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengaku diperiksa dari Jam 11.00 WIB.
"Kami berangkat dari pagi dan sampai di Polda Jambi pukul 10.00 WIB. Kami mulai diperiksa pukul 11.00 WIB," kata Samuel Hutabarat, saat keluar dari ruangan vicon Parama Satwika, Jambi, Kamis (8/9/2022).
Ia mengatakan, pemeriksaan penyidik dilakukan untuk memproses laporan keluarga Brigadir J terkait laporan palsu yang dilakukan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Martin Gabe.
Baca juga: Pengakuan Bripka RR: Tak Tahu Putri Dilecehkan hingga Diminta Sambo Tembak Brigadir J
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha Perdana, Aji YK Putra, Titis Anis Fauziyah, Suwandi | Editor : Krisiandi, Gloria Setyvani Putri, Ardi Priyatno Utomo, Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.