Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan BUMN Buat Teknologi Penghemat BBM, Bisa Irit Rp 5 Miliar

Kompas.com - 08/09/2022, 23:21 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Empat karyawan Pupuk Indonesia Logistik menciptakan teknologi penghemat bahan bakar minyak (BBM). Teknologi ini bisa menghemat biaya hingga Rp 5 miliar.

Edwin Octoriza, Kepala Tim Inovasi mengatakan, ide utama teknologi penghemat BBM ini adalah modifikasi pada area scavenging intake impeller sebuah mesin untuk bisa mengoptimalkan pembakaran.

"Kami membuat modifikasi pada mesin kapal pengangkut gas cair milik Pupuk Indonesia Logistik. Modifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada mesin sehingga menghasilkan pembakaran sempurna," kata Edwin di sela konvensi inovasi Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) 2022, di Karawang, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: 31 Nama Warga Karawang Dicatut Parpol, dari Mahasiswa hingga Guru Honorer

Penelitian ini, sambung dia, dilakukan empat bulan, sembari mereka bekerja. Mereka melakukan studi airflow, kecepatan, dan tekanan mesin melalui simulasi komputer.

Kemudian, desain yang paling optimum dipilih untuk dicetak dan diaplikasikan ke mesin.

Teknologi itu kemudian diujicobakan pada Kapal Salmon Mustafa dari April sampai Juli 2022.

Kapal pengangkut gas cair itu terbukti mampu menghemat BBM sampai Rp 2,2 miliar.

Diprediksi dari April sampai Desember nanti, teknologi ini bisa menghemat pengeluaran BBM kapal yang dinamakan dari Dirut Pertama Pupuk Kujang itu sampai Rp 5 miliar.

Baca juga: Tarif Terbaru Angkot di Karawang untuk Semua Trayek Setelah BBM Naik

Kapal ini mengangkut muatan sampai 22.000 ton sekali jalan. Dalam sehari mengonsumsi rata-rata 22 sampai 23 ton solar industri.

"Setelah kami aplikasikan teknologi ini ke mesin, solar bisa dihemat sampai 25 persen. Selama 24 jam beroperasi, kapal hanya mengonsumsi 17 sampai 18 ribu liter solar," kata dia.

Selain kapal, teknologi ini tidak menutup kemungkisan bisa diaplikasikan ke mesin lain.

"Sejauh ini baru penelitian di kapal. Mungkin kami akan studi lagi soal pengaplikasian di mesin lain. Tapi menurut saya pasti bisa," sambungnya.

Direktur Utama Pupuk Kujang Indonesia Bakir Pasaman menyebut, inovasi itu dapat mengurangi konsumsi BBM sampai 27 persen.

Pihaknya akan berkonsultasi dengan pemerintah dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perihal inovasi itu.

"Kami terbuka, tentunya sharing dengan BUMN, dengan pemerintah, beberapa inovasi yang tentunya bisa dipakai juga di ekosistem BUMN, juga di pemerintah," kata Bakir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com