Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Terduga Penganiaya Santri Gontor hingga Tewas adalah Senior Korban

Kompas.com - 08/09/2022, 11:39 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Polisi telah memeriksa 18 saksi dan dua orang terduga pelaku terkait kasus kematian AM (17), santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 1, di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Kasat Reskrim Polres) Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi mengatakan, dua orang terduga pelaku tersebut saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

"Terduga pelaku saat ini masih proses pemeriksaan sudah ada dua orang. Santri semua senior dia," kata Nikolas di Palembang, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Ma’ruf Amin Minta Kasus Kematian Santri di Gontor Segera Diproses

Nikolas menjelaskan, otopsi yang dilakukan terhadap jenazah AM akan mengungkap penyebab kematian korban.

Hasil tersebut nantinya akan dijadikan sebagai alat bukti tambahan untuk menetapkan status tersangka penganiayaan AM.

"Otopsi dilakukan secara menyeluruh (seluruh tubuh) oleh dokter forensik," ujarnya.

Sejauh ini, korban penganiayaan santri, disebut oleh Nikolas terjadi kepada tiga orang termasuk AM.

Baca juga: Makam Dibongkar, Jenazah Santri Gontor Korban Penganiayaan Diotopsi

Namun, dua orang santri yang menjadi korban sudah dinyatakan sehat dan kembali beraktivitas normal.

"Untuk motif dugaan sementara adanya kesalahpahaman saat kemah," jelasnya.

 

Sementara itu, Titis Rachmawati kuasa hukum kelaurga korban menambahkan, otopsi yang dilakukan oleh penyidik agae dapat mengungkap penyebab korban tewas.

Selain itu, hingga saat ini pihak pondok pesantren disebut Titis belum berencana untuk bertemu dengan keluarga korban.

"Pihak ponpes belum ada (yang menghubungi) selain perkenalan sebagai jubir ponpes," sebut Titis.

Baca juga: Belum Tetapkan Tersangka Kasus Meninggalnya Santri Gontor, Ini Kata Polisi

Tewasnya seorang santri Pondok Pesantren Gontor asal Palembang, Sumatera Selatan, mencuat ke setelah ibu korban mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Video cerita itu diunggah Hotman ke akun Instagram-nya dan viral di dunia maya.

Ibu korban mengaku awalnya, sang anak disebut meninggal karena sakit. Namun, ketika jenazahnya diperiksa ada luka lebam di sekujur tubuh.

Baca juga: Tongkat yang Patah Jadi 2 hingga Becak, Ini Barang Bukti Kasus Penganiayaan Santri Gontor yang Disita Polisi

Belakangan pengurus pondok pesantren itu mengakui santri itu tewas setelah dianiaya teman-temannya.

Kini polisi tengah menyelidiki kasus penganiayaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com