PEKANBARU, KOMPAS.com- Beni Silitonga duduk sambil merokok di bagasi mobil bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang biasa dikemudikannya.
Pria 50 tahun ini sedang menunggu giliran menerima bantuan sembako dari polisi di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) di Jalan Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (7/9/2022) sore menjelang malam.
Tidak seperti sopir lainnya, biasanya duduk-duduk sambil memainkan handphone, Beni hanya merokok.
Baca juga: Buronan Begal Ambulans Covid-19 Tahun 2021 di Rejang Lebong Ditembak Polisi
Beni Silitonga adalah salah satu sopir bus Lasmi Langgeng rute Pekanbaru-Ponorogo.
Sebagai pengemudi angkutan darat antarpulau, dia mengaku tidak punya alat komunikasi handphone.
Bukan tidak pernah beli, melainkan handphone dirampas penjahat saat dalam perjalanan.
Diceritakan Beni, sekitar dua pekan lalu busnya diadang begal yang berjumlah puluhan orang.
"Kejadiannya di daerah Pematang Panggang, Sumatera Selatan. Waktu itu jam dua malam perjalanan dari Ponorogo mau ke Pekanbaru. Kami diadang oleh sekelompok begal berjumlah sekitar 20 orang pemuda dan remaja," akui Beni.
Baca juga: Rampas Motor dan Lukai Korban, 3 Begal di Kota Malang Ditangkap
Kawanan begal itu memegang golok, pedang, dan batu. Hal itu membuat Beni dan dua orang kru serta puluhan penumpang tidak bisa berbuat apa-apa.
Para penjahat jalanan itu mau masuk ke dalam bus, tapi tidak dibolehkan dan Beni langsung mengunci semua pintu mobil.
"Mereka malah mau buka paksa bagasi. Pas saya lihat itu saya buka kaca pintu, saat itulah mereka merampas handphone saya terus kabur. Kalau sempat bagasi dibuka habislah diambil barang penumpang diambil mereka," kata Beni.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.