Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas | Pesawat Latih TNI Jatuh di Selat Madura

Kompas.com - 08/09/2022, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Polisi menyebut motif penganiayaan yang menewaskan santri Pondok Gontor diduga karena kesalahpahaman antara korban dan pelaku terkait kekurangan alat.

Saat penganiayaan terjadi, AM berperan sebagai ketua panitia dalam perkemahan Kamis Jumat di Pondok Gontor.

Sementara di Jawa Timur, esawat latih milik TNI AL jatuh di Selat Madura pada Rabu (7/9/2022) pukul 09.30 WIB.

Saat kecelakaan terjadi, pesawat sedang melaksanakan latihan dengan KRI-KRI di jajaran Koarmada II.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita selengkapnya:

1. Diberi surat kematian karena sakit

Keluarga AM, santri asal Palembang, Sumatera Selatan, yang tewas di Pondok Gontor Kabupaten Ponorogo merasa Ponpes Gontor menutupi penyebab kematian AM.

Karena saat jenazah AM diantar pulang, pihak keluarga mendapatkan surat kematian dari RS Yasfin Darussalam Gontor yang menyatakan AM meninggal karena sakit.

Dalam surat yang diterbitkan pada hari kematian AM itu, tertulis nama dokter bernama Mukhlas Hamidy yang menyatakan korban meninggal karena penyakit tidak menular.

Adapun surat kematian tersebut diberikan langsung oleh seseorang yang mengaku sebagai perwakilan dari Gontor saat penyerahan jenazah.

Belakangan diketahui jika AM meninggal karena dianiaya. Selain AM, ada dua korban lainnya yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Santri Ponpes Gontor Tewas Dianiaya, tapi Keluarga Malah Diberi Surat Kematian karena Sakit oleh Dokter

2. Motif penganiyaan AM

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono WibowoKOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengungkapkan motif terduga pelaku menganiaya santri Pondok Gontor berinisial AM hingga tewas.

Menurut Catur, penganiayaan diduga karena kesalahpahaman antara korban dan pelaku lantaran masalah kekurangan alat.

Saat dianiaya pada Senin (22/8/2022), AM memang berperan sebagai ketua panitia dalam perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Namun untuk motif utuh, Kapolres mengatakan, akan disampaikan setelah polisi memeriksa semua saksi termasuk saksi ahli.

Saat olah TKP pada Selasa (6/9/2022), polisi mengamankan beberapa barang bukti antara laian kentongan, air mineral, minyak kayu putih hingga becak.

Baca juga: Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat

3. Pengemudi ojol tak bisa mengisi Pertalite 2 kali sehari

Ilustrasi BBM. (ABC/Nic MacBean) Ilustrasi BBM. (ABC/Nic MacBean)
Beredar video pengemudi ojol di Makassar tidak bisa mengisi BBM untuk kedua kalinya, meski yang pertama hanya membeli Pertalite Rp 50.000.

"Saya tadi pagi mengisi BBM Rp 50.000, karena hanya segitu kemampuanku. Masa saya sudah ada penumpang dan mau mengisi untuk kedua kalinya tidak bisa lagi. Tidak bisa begitu dong," komplain ojol yang belum diketahui identitasnya.

Namun petugas SPBU tetap ngotot dan tidak memperbolehkan pengisian untuk kedua kalinya meski pengisian pertama hanya Rp 50.000.

Terkait video tersebut, Senior Supervisor Communication & Relation PT Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan mengakui ada kesalahpahaman.

Dia pun mengungkapkan jika petugas SPBU di depan pintu 1 Unhas telah diberi teguran.

"Pure kesalahan operator Mas, sudah kami tegur. Salah pemahaman dia," katanya.

Baca juga: Viral Video Pengemudi Ojol Tidak Bisa Mengisi Pertalite 2 Kali Sehari, Pengisian Pertama Hanya Rp 50.000i

4. Enam koruptor bebas di hari yang sama

Ilustrasi lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan). SHUTTERSTOCK/BORTN66 Ilustrasi lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan).
Sejumlah pejabat pemerintahan yang ditahan karen kasus korupsi keluar secara bersama-sama dari Lapas Sukamiskin Bandung, Selasa (5/9/2022).

Mereka adalah dua orang menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), seorang mantan Gubernur dan 3 mantan bupati.

Para napi tersebut mendapat bebas bersyarat sesuai hak mereka yang diatur dalam undang-undang.

Enam koruptor tersebut adalah Suryadarma Ali yang tercatat sebagai Mantan Menteri Agama era SBY dan Patrialis Akbar, mantan menteri hukum dan HAM dan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK).

Serta Zumi Zola yang tercatat sebagai mantan Gubernur Jambi, Ojang Sohandi (mantan Bupati Subang), Irfan Rivano Muchtar (mantan Bupati Cianjur dan Supendi yang tercatat sebagai mantan Bupati Indramayu.

Baca juga: Daftar 6 Koruptor yang Bebas dari Lapas Sukamiskin di Hari yang Sama, Ada Mantan Menteri hingga Bupati

5. Pesawat latih jatuh di Selat Madura

Pesawat latih milik TNI AL jatuh di Selat Madura pada Rabu (7/8/2022) sekitar pukul 09.30 WIB.

Pesawat latih TNI AL yang jatuh itu berjenis G-36 Bonanza T-2503.

Kadispen Koarmada II Letkol Asep Ardiansyah membenarkan bahwa pesawat latih milik TNI AL itu terjatuh.

"Benar, telah terjadi musibah kecelakaan jatuhnya pesawat udara (pesud) jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI AL tadi pagi," kata Letkol Asep saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Pesawat Latih Bonanza Milik TNI AL Jatuh di Selat Madura

Ia menjelaskan, pesawat latih milik TNI AL itu jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

"Saat ini, TNI AL mengerahkan tujuh KRI, satu Pesud CN235, dua helikopter, dua KAL, dua tim Kopaska, dan dua tim penyelam," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipto, Ghinan Salman | Editor : David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Ardi Priyatno Utomo, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com