KOMPAS.com - Honai merupakan rumah adat khas masyarakat Papua yang biasanya sering dijumpai di kawasan lembah Baliem, Jayawijaya.
Di lokasi ini tinggal sejumlah suku Papua, yaitu Suku Dani, Yali dan Lani.
Keberadaan rumah adat Honai ini bisa ditemui di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian sekitar 1.600 – 1.700 meter di atas permukaan air laut.
Baca juga: Penampakan Gorden Seharga Rp 1 Miliar di Gedung Sate, Pemprov Jabar: 20 Tahun Belum Diganti
Dilansir dari situs kemdikbud.go.id, honai berasal dari kata hun yang berarti laki-laki dewasa dan ai yang berarti rumah.
Sementara bagi warga Suku Yali rumah adat itu disebut dengan homea. Secara umum, bentuk bangunan honai adalah bulat atau bundar dengan diameter 4-6 meter.
Baca juga: Rumah Adat Sasadu, Warisan Budaya Suku Sahu di Halmahera Barat
Sebagai penopang ada 4 tiang utama (heseke) dan tiang-tiang penyangga yang kokoh kuat dengan tinggi 5-7 meter.
Rumah honai memiliki dua bagian, yakni lantai dasar (agarawa) dan lantai atas/loteng (henaepu).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.