Pelayanan terbaik itu, khususnya diberikan pada program penanganan Keluarga Berencana (KB), stunting, Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), dan penyakit menular.
“Maka saya minta kembali ke barak, fokus bekerja karena kita semangat go nyawiji,” ucap Jekek.
Kedua, fokus pada sektor pertanian. Jekek meminta P3K mengaktualisasikan berbagai potensi yang ada di Kabupaten Wonogiri.
Misalnya, sebut dia, saat ini Wonogiri memiliki 32.000 hektar (ha) lahan pertanian dengan kondisi 147.000 ton surplus beras, maka P3K harus melakukan inovasi. Tidak hanya di satu lokasi, tetapi juga di lokasi lain.
“Maka permohonan apakah P3K mendapatkan tunjangan, kami pastikan dengan manajerial dan memenuhi aspek akuntabilitas, transparan, serta keterbukaan maka di Wonogiri bisa direalisasikan,” kata Jekek.
Baca juga: Komnas HAM: Stigma dan Label Taliban Jadi Dasar Pemutusan Kerja Pegawai KPK
Khusus untuk tenaga kontrak, ia memastikan bahwa pihaknya tidak akan melakukan pemutusan kerja.
“Para tenaga honorer akan tetap dapat bekerja di Pemkab Wonogiri. Akan tetapi, prinsipnya tidak ada pemutusan kerja. Masalah nanti judul seperti apa, maka bukan bapak ibu (tenaga kontrak) yang mikir. Biar bupati yang mikir,” tutur Jekek.
Jekek mengungkapkan, pihaknya akan mengganti istilah tenaga kontrak sesuai dengan istilah baru.
Selain itu, sebut Jekek, seluruh tenaga kontrak akan dipetakan dan disaring kembali untuk diangkat sebagai tenaga alih daya Pemkab Wonogiri.
“Tentu harus disaring kembali mana yang memenuhi kualifikasi atau sebaliknya,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.