Masyarakat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur merupakan masyarakat majemuk yang berasal dari berbagai suku.
Suku yang menghuni Pulau Flores diantaranya adalah Suku Manggarai, Bajo, Mbojo, dan Buis.
Tak heran jika budaya dan tradisi yang berkembang di wilayah ini berasal dari kebiasaan suku-suku tersebut.
Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo adalah dua destinasi wisata yang tidak dapat dipisahkan.
Hal ini karena Labuan Bajo menjadi gerbang masuk bagi wisatawan yang ingin menikmati eksotisnya Pulau Komodo.
Satu-satunya akses ke Pulau Komodo berada di ibu kota Kabupaten Manggarai Barat tersebut.
Dari Pulau Bali ke Labuan Bajo wisatawan bisa menempuh jalur udara selama kurang lebih 90 menit, atau melalui jalur laut selama sekitar 36 jam.
Semantara dari Labuhan Bajo ke Pulau Komodo bisa ditempuh melalui jalur laut selama 2-3 jam.
Labuan Bajo telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) di Indonesia.
Dengan predikat tersebut, maka pengembangan sarana dan prasarana yang mendukung aspek pariwisata di Labuan Bajo akan terus dikembangkan.
Fasilitas pendukung seperti transportasi dermaga, pelabuhan, bahkan bandar udara terus ditingkatkan untuk memanjakan wisatawan yang berkunjung.
Dengan begitu diharapkan target minimal satu juta kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo yang ditetapkan oleh pemerintah dapat segera tercapai.