Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Serangan Harimau di Hutan Industri Riau, Pekerja Diminta Tak Keluar Sendirian

Kompas.com - 06/09/2022, 16:04 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com- Serangan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) sudah dua kali terjadi di areal hutan tanaman industri (HTI) perusahaan di Kabupaten Pelalawan, Riau.

Kejadian pertama dengan yang kedua terjadi dalam rentang waktu yang dekat.

Kejadian pertama, seorang wanita yang bekerja sebagai karyawan perusahaan hutan tanaman industri (HTI) PT. Peranap Timber di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, tewas direkam harimau, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Harimau Kembali Terkam Manusia di Areal HTI di Riau, Korban Selamat dengan Sejumlah Luka

Korban bernama Seha Sopiana Br Manik (44), warga asal Kabupaten Gunung Sitoli, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), ditemukan tewas mengenaskan.

Korban diserang saat berada di kanal didekat barak atau camp sekitar pukul 19.30 WIB.

Lalu, kejadian kedua pada Sabtu (3/9/2022), sekitar pukul 22.00 WIB, di areal HTI yang sama, tapi beda wilayah, yaitu Desa Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan.

Korban bernama Nihar (41), seorang karyawan kontraktor PT RPM, rekanan perusahaan pemegang izin HTI tersebut.

Nihar diserang saat hendak buang air kecil ke kamar mandi di belakang barak. Meski mengalami luka cakar, Nihar selamat.

Baca juga: Kronologi Wanita Tewas Diserang Harimau Sumatera, Sempat Hilang Terseret ke Hutan Akasia

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S. Hasibuan menduga bahwa harimau yang menerkam dua pekerja itu harimau yang sama.

Jarak dari lokasi kejadian pertama dengan yang kedua, sekitar tiga kilometer.

"Kemungkinan harimau yang sama. Ini baru dugaan. Kamera trap yang kita pasang disekitar lokasi kejadian pertama sudah berhasil merekam harimau yang kita duga menyerang manusia sudah dewasa dengan jenis kelamin betina," sebut Genman saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (6/9/2022).

 

Ia mengatakan bahwa lokasi konflik satwa dilindungi dengan manusia itu merupakan wilayah jelajah harimau.

Sementara habitat harimau berada di kawasan hutan Semenanjung Kampar.

"Lokasi kejadian itu memang teritorial atau wilayah jelajah harimau. Habitatnya di Semenanjung Kampar. Jadi sering datang ke lokasi pekerja itu," sebut Genman.

Untuk mencegah kejadian serupa, Genman mengimbau para pekerja agar selalu waspada dan berhati-hati saat keluar dari barak.

Baca juga: Detik-detik Wanita Tewas Diterkam Harimau Sumatera di Riau, Disaksikan Suami hingga Tak Ada yang Berani Mendekat

Pekerja juga diminta untuk tidak keluar sendirian pada malam hari.

Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan perusahaan untuk mengantisipasi konflik kembali terulang.

"Kami sudah memasang 10 kamera trap untuk memantau harimau tersebut," kata Genman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com