Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Jatim Jadi Pelaksana IKM Jalur Mandiri Terbanyak Se-Indonesia, Begini Respons Khofifah

Kompas.com - 06/09/2022, 10:43 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) melalui Dinas Pendidikan Jatim mendorong satuan pendidikan yang belum menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk segera menerapkan.

Satuan pendidikan diharapkan bisa mengikuti secara mandiri dengan belajar pada sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan serta Sekolang Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Penggerak yang sudah ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).

Terlebih, Kemendikbud RIstek telah menunjuk 332 lembaga di Jatim sebagai pilot project IKM Belajar, yaitu 204 SMK Pusat Keunggulan, 128 SMA, dan SLB Penggerak.

Berdasarkan data yang diperoleh dari dashboard  IKM pada 5 Juni 2022, Jatim menjadi pelaksana IKM jalur Mandiri terbanyak se-Indonesia dengan jumlah kepesertaan pada SLB, SMA dan SMK mencapai 2.754 lembaga. Rinciannya adalah 1.047 SMA, 1.474 SMK, dan 233 SLB.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, capaian prestasi membanggakan tersebut tidak lepas dari keinginan sekolah yang turut dalam menyelesaikan persoalan learning loss selama pandemi.

Baca juga: Khofifah Minta Warga Jatim Tak Panic Buying BBM dan LPG, Sebut Stok Aman

Terbukti, dari 4.044 SLB, SMA/SMK negeri dan swasta, 76 persen sudah melaksanakan kurikulum merdeka.

"Apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, satuan pendidikan, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Jatim, Ketua Koordinasi dan Pengawasan (Korwas) Jatim yang telah bersama-sama membangun sinergi positif dalam pembangunan pendidikan di Jawa Timur," ujarnya, Senin (5/9/2022).

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengatakan, pihaknya melalui Dinas Pendidikan Jatim akan mendukung penuh kebijakan Kemendikbud Ristek dalam IKM mandiri. 

Sebab, adanya kurikulum yang tepat pada kondisi khusus saat ini akan mampu menguatkan pentingnya perubahan tentang rancangan dan strategi implementasi secara efektif dan efisien.

"Kurikulum Merdeka merupakan jawaban untuk mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi saat ini karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan terjadinya penurunan dan kesenjangan kualitas pembelajaran," tegasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com. 

Baca juga: Neraca Perdagangan Antardaerah Jatim Surplus Rp 233 Triliun pada 2021, Khofifah: Harus Proaktif Datangi Daerah

Dengan capaian prestasi tersebut, Khofifah menargetkan pada semester 1 tahun ajaran 2023/2024  mendatang SLB dan SMA/SMK di Jatim menjadi pelopor kebijakan nasional IKM dengan keikutsertaan 100 persen. 

Untuk diketahui, kurikulum merdeka merupakan program andalan Kemendikbud Ristek dalam pemulihan pembelajaran pascapandemi Covid-19.

Kurikulum tersebut berpusat pada minat dan bakat siswa dengan model pembelajaran yang berorientasi project based learning. Program ini pun disambut antusias satuan pendidikan di Jatim. 

Khusus di Jatim, Kemendikbud Ristek menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) khusus kepada kepala sekolah dan guru dari 322 satuan pendidikan sebagai pilot project agar memahami dan mampu mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Kemudian, SMK Pusat Keunggulan serta SMA dan SLB Penggerak diharapkan dapat berperan sebagai pengampu bagi sekolah yang ada di sekitarnya.

Baca juga: Vaksin Merah Putih Resmi Jadi Inavac, Khofifah: Indonesia Harus Bangga

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com