Peristiwa itu bermula saat Bupati Banyumas Achmad Husein dan Ketua DPRD Budhi Setiawan menemui para demonstran di atas mobil komando.
Koordinator aksi Bagus Hadi Kusuma kemudian meminta Bupati dan Ketua DPRD untuk memandatangani surat pernyataan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Bupati dan Ketua DPRD menyanggupi permintaan tersebut. Namun keduanya menyatakan bukan pengambil kebijakan, sehingga hanya akan menyampaikan aspirasi tersebut ke pusat.
"Saya akan sampaikan aspirasi kalian, kalau perlu kita bersama-sama ke DPR atau ke kantor presiden," kata bupati.
Debat antara koordinator aksi dengan Bupati dan Ketua DPRD pun tak terhindarkan, karena mahasiswa tak puas dengan jawaban tersebut.
Namun Ketua DPRD tiba-tiba turun dari mobil komando meninggalkan demonstran melalui kerumunan mahasiswa.
Tidak berhenti di situ, koordinator aksi meminta jaminan kepada bupati untuk menaikan UMR apabila pemerintah tidak menurunkan harga BBM bersubsidi.
Bupati menyatakan, untuk menentukan UMR membutuhkan kajian yang mendalam. Ia tidak bisa memutuskannya sendiri.
Setelah hampir satu jam terlibat debat dengan mahasiswa, bupati kemudian menyusul ketua DPRD meninggalkan demonstran.
Karena tuntutan belum terpenuhi, mahasiswa mengancam akan melakukan aksi dengan massa yang jauh lebih banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.