BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung terus melakukan langkah dan upaya, guna terciptanya situasi dan kondisi yang terkendali, selepas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi beberapa waktu lalu.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, saat ini terus menjalin komunikasi dengan Forkopimda terkait langkah pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya Kabupaten Bandung.
"Saat ini perekonomian dunia kurang membaik, apalagi dengan adanya perang antara negara Ukraina dan Rusia, yang pada akhirnya berdampak secara menyeluruh," kata Dadang saat ditemui, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Saat Penumpang Makin Sepi, Angkot di Kabupaten Bandung Dipusingkan Kenaikan Harga BBM
Saat ini, kata dia, angka inflasi Indonesia masih dalam kategori aman yakni di bawah 10 persen.
Dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat, Dadang meminta masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami dengan tanaman yang menopang kebutuhan sehari-hari.
"Sedikit-dikit mulai berpikir menghadapi krisis, dengan tujuan agar kebutuhan pangan bisa didapatkan dengan mudah," jelasnya.
Demikian pula penghematan di bidang energi, ia meminta masyarakat Jawa Barat agar mulai belajar menghemat energi.
"Jika listrik tak dipakai, lebih baik dimatikan, Ini salah satu upaya penghematan energi," ujarnya.
Baca juga: Berawal dari Keluhan Gas Cepat Habis, Pengoplosan Elpiji di Kabupaten Bandung Terbongkar
Dadang menyebut, dalam waktu dekat ia dan jajarannya akan segera mengumpulkan Penggiat Sosial Masyarakat (PSM) untuk mendata keluarga miskin yang belum terdata di Dinsos.
Hal ini dilakukan, agar penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang berasal dari pemerintah pusat bisa tersalurkan kepada peruntukannya.
"Tapi yang lagi saya pikirkan itu, bagaimana warga yang menganggur ini harus ada solusi, dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung harus membuat suatu pendataan secara keseluruhan, sehingga bisa diambil langkah apa yang harus dilakukan," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.