Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Ikut Demo Tolak Kenaikan BBM dengan Mahasiswa di Pekanbaru

Kompas.com - 05/09/2022, 22:57 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru menggelar aksi demo di Kantor DPRD Riau di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (5/9/2022).

Selain diikuti mahasiswa, demo tersebut diikuti sejumlah sopir truk. Mereka menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi maupun non-subsidi.

Pantauan Kompas.com, massa tiba di Kantor DPRD Riau sekitar pukul 14.30 WIB. Aksi demo itu mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi, Aipda Ahmad Karnain Dimakamkan Secara Kedinasan di Lampung Barat

Mahasiswa menyatakan bahwa kenaikan harga BBM sangat berdampak kepada masyarakat.

"Dengan naiknya BBM, jadi makin banyak pengeluaran ibu dan bapak kita di rumah. Sembako juga jadi naik," kata mahasiswa yang berorasi.

Tak lama setelah itu, Ketua DPRD Riau Yulisman datang menemui mahasiswa.

Saat itu, mahasiswa meminta aspirasinya disampaikan kepada pemerintah. Jika tidak, mahasiswa akan turun dengan jumlah massa yang lebih banyak.

Mahasiswa juga akan mengawal sampai tuntas tuntutan yang disampaikan.

Ketua DPRD Riau Yulisman berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat melalui mahasiswa kepada pemerintah.

"Tentunya aspirasi ini kami sampaikan ke alamatnya," ucap Yulisman.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Palembang, Massa Ancam Bawa Ribuan Mahasiswa ke Gedung DPRD Sumsel

Sementara itu, sejumlah sopir truk yang tergabung dalam Serikat Sopir Truk Pekanbaru (SSTP), ikut protes kenaikan harga BBM karena sudah merasakan imbasnya.

"Kami para sopir truk merasakan imbas harga BBM naik. Makanya, hari ini kami bersama adik-adik mahasiswa melakukan aksi protes BBM naik," ucap Adi, selaku Sekjen SSTP saat diwawancarai wartawan, Senin.

Adi mengaku, beberapa orderan yang sudah dibuat batal dieksekusi karena harganya naik.

"Terbukti hari ini order yang sudah terbuat gagal dieksekusi, karena terjadi perubahan harga gara-gara BBM naik," sebut Adi.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Bima Ricuh, 10 Mahasiswa Disebut Terluka

Adi menyebut, terjadi kenaikan tarif 30 persen setiap orderan angkutan barang. Hal ini tentunya berat bagi para sopir, sehingga orderan terpaksa dibatalkan.

"Kalau tuntutan kami ini tidak direspons, kami siap turun dengan jumlah yang lebih banyak. Kami yang ikut demo hari ini, karena batal eksekusi orderan," ujar Adi.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. 

Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Selain harga BBM Pertalite, ada kenaikan Solar bersubsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax non-subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Kenaikan harga bbm ini berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com