Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMKN di Tulungagung Unjuk Rasa, Tuntut Transparansi Sumbangan

Kompas.com - 05/09/2022, 18:46 WIB
Slamet Widodo,
Krisiandi

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negri (SMKN) 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menggelar unjuk rasa, Senin (5/9/2022).

Mereka menuntut transparansi penggunaan dana sumbangan siswa, serta menolak adanya tambahan sumbangan.

Unjuk rasa dimulai saat para siswa mengambil alih podium pembina setelah upacara bendera Senin pagi. 

“Kami mewakili suara orang tua masing-masing, yang merasa keberatan dengan adanya sumbangan terus menerus setiap tahun. Dan jumlahnya tidak sedikit,” terang salah satu siswa pengunjuk rasa Adelya Putri di halaman sekolah, Senin (05/09/2022).

Baca juga: Siswa SD di Mataram Menangis Ketakutan Saat Kelasnya Diserang Murid SMP, Ini Dugaan Penyebabnya

Para pelajar juga membentangkan sejumlah poster yang berisi tuntutan dan sindiran kepada pihak sekolah. Salah satunya, poster bertuliskan “Sumbangan or Santunan, Sumbangan kok dikasih nominal”.

Aksi unjuk rasa tersebut dipicu adanya permintaan sumbangan dari pihak sekolah yang disebut rutin dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Namun, penggunaan dana sumbangan tidak transparan. Bahkan, sejumlah pembangunan yakni kawasan parkir dua lantai yang dijanjikan tidak kunjung terwujud.

“Tempat parkir dua lantai yang dijanjikan sampai sekarang tidak ada. Kami harus parkir di luar sekolah dan bayar Rp 2.000 setiap hari,” ujar Adelya.

Para siswa mengaku keberatan, dengan adanya sumbangan siswa, karena nominalnya dinilai cukup memberatkan.

Dijelaskan, permintaan sumbangan dari pihak sekolah kepada setiap wali siswa dilakukan setiap tahun.

Nilai yang diminta mencapai Rp. 1 juta lebih, dan pada tahun ini pihak sekolah kembali meminta sumbangan. Dengan alasan, guna pembangunan sejumlah fasilitas sekolah serta pembiayaan lainnya.

"Jumlahnya itu dibagi per kelas, Kelas X sumbangannya Rp 2,7 juta, Kelas XI Rp 1,2 juta dan Kelas XII Rp 1,6 juta. Nah, itu katanya buat membangun fasilitas sekolah, buat membangun parkiran dua lantai, tapi sampai sekarang realisasinya belum ada," terang Adelya.

Mereka menuntut transparansi dari pihak sekolah terkait penggunaan dana sumbangan yang sudah dibayarkan, serta menghentikan permintaan sumbangan baru.

"Tapi yang sudah terlanjur bayar tidak dikembalikan, katanya sudah untuk pembangunan. Transparasi tidak ada sama sekali. Uang itu digunakan untuk apa, tidak ada rinciannya. Ketika kami minta, katanya mau dibuatkan (rincian) secepatnya.” ujar Adelya.

Sementara itu, pihak sekolah membantah adanya paksaan untuk menyumbang. Kepala SMK Negri 1 Boyolangu menjelaskan, sumbangan hanya bagi yang mampu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Regional
Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Regional
Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Regional
Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Regional
Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Regional
Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Regional
Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Regional
Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Regional
Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Regional
TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

Regional
Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Regional
Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Regional
Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Regional
Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Regional
Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com