PANGKALPINANG, KOMPAS.com-Operasional jasa angkutan barang di Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung berjalan normal pascakenaikan harga bahan bakar minyak.
Para sopir tidak mogok kerja karena berharap pemerintah segera mendorong penyesuaian tarif angkutan pelabuhan.
"Angkutan masih normal, kenaikan tarif menunggu perhubungan dulu," kata Koordinator Serikat Sopir Pelabuhan, Andres Gunawan, kepada Kompas.com, Senin (5/9/2022).
Menurut Andres, saat ini para sopir masih menunggu kepastian terkait penyesuaian tarif baru.
Sementara pasokan solar masih mencukupi untuk operasional truk di Bangka Belitung termasuk di pelabuhan.
"Banyak pertanyaan apakah kenaikan BBM otomatis tarif angkutan naik. Butuh kebijakan dari semua pihak," ujar dia.
Di sisi lain, Andres menilai, kenaikan harga BBM berimplikasi pada meningkatnya biaya hidup.
Sebagaimana diketahui, pemerintah secara resmi menaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022).
Baca juga: Dugaan Pungli di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kini Spanduk Tarif Jasa Angkutan Terpasang
Harga Pertalite dari Rp 7.650 naik menjadi Rp 10.000 per liter. Solar dari harga Rp 5.150 naik menjadi Rp 6.800 per liter.
Pertamax dari harga sebelumnya Rp 12.500 naik menjadi Rp 14.500 per liter.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, memastikan ketersediaan (stok) BBM Subsidi di seluruh SPBU dalam posisi aman pasca penyesuaian harga oleh pemerintah.
Nicke memantau ketersediaan BBM dengan meninjau langsung Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) yang berada di Gedung Graha Pertamina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.