KOMPAS.com - Tari Jaran Kepang atau dikenal juga dengan Jaranan, Jaran Dhor, maupun Kuda Lumping merupakan kesenian rakyat yang banyak ditemui di Pulau Jawa.
Dalam tarian ini, penari tampil sambil menunggangi kuda mainan yang terbuat dari anyaman bambu.
Jaran Kepang konon sudah ada sejak zaman lampau.
Asal-usul Tari Jaran Kepang dipercaya menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat agraris.
Dikutip dari kebudayaan.kemendikbud.go.id, Jaran Kepang mulanya menjadi bagian dari ritual yang rutin digelar masyarakat, khususnya di perdesaan.
Dalam ritual itu, masyarakat memohon agar terhindar dari bala dan berbagai musibah, serta dapat menjadikan masyarakat aman dan tenteram. Ritual juga diharapkan bisa mendatangkan kesuburan pada lahan pertanian, sekaligus mengharap keberhasilan panen.
Baca juga: Magisnya Tari Jaran Kepang, Kerap Ditampilkan Saat Ritual Selamatan
Pada zaman lampau, masyarakat memercayai bahwa kerusakan lingkungan, wabah penyakit, bencana alam dan lainnya terjadi karena kekuatan roh nenek moyang.
Seiring waktu berjalan, ritual-ritual itu masih dihidupkan hingga kini. Jaran Kepang juga diikutkan dalam ritual-ritual tersebut.
Terkait asal-usul Jaran Kepang, belum ditemukan data tertulis atau prasasti yang pasti mengenai tarian itu.
Dalam bukunya History of Java, Thomas Stamford Raffles pernah menyinggung soal pertunjukan di Pulau Jawa yang menggunakan kuda imitasi.
Baca juga: 8 Tari Tradisional Aceh, dari Tari Saman hingga Tari Rapa’i Geurimpheng
Dilansir dari tulisan Dinamika Seni Pertunjukan Jaran Kepang di Kota Malang karya Hanifati Alifa Radhia, Jaran Kepang lahir dari lingkungan masyarakat berkultur agraris.
Tarian ini menjadi bagian dari ritual pemujaan terhadap leluhur.
Pada masyarakat berkultur agraris, ketahanan desa dan stabilitas lingkungan dengan makhluk lain diwujudkan dalam ritual, salah satunya adalah selamatan.
Selamatan tak melulu soal peringatan dalam kehidupan manusia, seperti kelahiran, kedewasaan, maupun kematian, tetapi juga menyangkut kondisi desa. Ritual ini dikenal sebagai bersih desa.
Diadakan sekali dalam setahun, bersih desa ditujukan kepada sosok yang dipercaya menjaga desa.
Saat selamatan digelar, Tari Jaran Kepang kerap ditampilkan.
Baca juga: 9 Tari Tradisional Yogyakarta, dari Bedhaya Semang hingga Beksan Lawung
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.