Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Jaran Kepang, Tari yang Lekat dengan Masyarakat Agraris

Kompas.com - 05/09/2022, 07:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tari Jaran Kepang atau dikenal juga dengan Jaranan, Jaran Dhor, maupun Kuda Lumping merupakan kesenian rakyat yang banyak ditemui di Pulau Jawa.

Dalam tarian ini, penari tampil sambil menunggangi kuda mainan yang terbuat dari anyaman bambu.

Jaran Kepang konon sudah ada sejak zaman lampau. 

Asal-usul Tari Jaran Kepang dipercaya menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat agraris.

Dikutip dari kebudayaan.kemendikbud.go.id, Jaran Kepang mulanya menjadi bagian dari ritual yang rutin digelar masyarakat, khususnya di perdesaan.

Dalam ritual itu, masyarakat memohon agar terhindar dari bala dan berbagai musibah, serta dapat menjadikan masyarakat aman dan tenteram. Ritual juga diharapkan bisa mendatangkan kesuburan pada lahan pertanian, sekaligus mengharap keberhasilan panen.

Baca juga: Magisnya Tari Jaran Kepang, Kerap Ditampilkan Saat Ritual Selamatan

Pada zaman lampau, masyarakat memercayai bahwa kerusakan lingkungan, wabah penyakit, bencana alam dan lainnya terjadi karena kekuatan roh nenek moyang.

Seiring waktu berjalan, ritual-ritual itu masih dihidupkan hingga kini. Jaran Kepang juga diikutkan dalam ritual-ritual tersebut.

Terkait asal-usul Jaran Kepang, belum ditemukan data tertulis atau prasasti yang pasti mengenai tarian itu.

Dalam bukunya History of Java, Thomas Stamford Raffles pernah menyinggung soal pertunjukan di Pulau Jawa yang menggunakan kuda imitasi.

Baca juga: 8 Tari Tradisional Aceh, dari Tari Saman hingga Tari Rapa’i Geurimpheng

Dilansir dari tulisan Dinamika Seni Pertunjukan Jaran Kepang di Kota Malang karya Hanifati Alifa Radhia, Jaran Kepang lahir dari lingkungan masyarakat berkultur agraris.

Tarian ini menjadi bagian dari ritual pemujaan terhadap leluhur.

Pada masyarakat berkultur agraris, ketahanan desa dan stabilitas lingkungan dengan makhluk lain diwujudkan dalam ritual, salah satunya adalah selamatan.

Selamatan tak melulu soal peringatan dalam kehidupan manusia, seperti kelahiran, kedewasaan, maupun kematian, tetapi juga menyangkut kondisi desa. Ritual ini dikenal sebagai bersih desa.

Diadakan sekali dalam setahun, bersih desa ditujukan kepada sosok yang dipercaya menjaga desa.

Saat selamatan digelar, Tari Jaran Kepang kerap ditampilkan.

Baca juga: 9 Tari Tradisional Yogyakarta, dari Bedhaya Semang hingga Beksan Lawung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com