Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD di Mataram Menangis Ketakutan Saat Kelasnya Diserang Murid SMP, Ini Dugaan Penyebabnya

Kompas.com - 05/09/2022, 05:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MATARAM, KOMPAS.com- Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Model Matara menangis ketakutan dan memeluk guru saat ruang kelas mereka diserang oleh sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 14 Mataram, Jumat (2/9/2022).

Tak hanya merusak sekat pembatas, siswa-siswa SMP itu juga melempari batu.

Penyerangan diduga disebabkan lantaran siswa SDN melempar bola ke area SMPN 14 Mataram.

"Mereka dievakuasi guru-guru, karena bukan hanya merusak, mereka juga melempar batu. Jumlah mereka banyak dan anak-anak (SD) ketakutan," ungkap orangtua siswa yang menolak menyebutkan namanya.

Baca juga: Siswa SMPN 14 Mataram Serang Ruang SDN Model, Polisi Turun Tangan

Sekolah hanya disekat tripleks

Kapolsek Sandubaya Kompol M. Nasrullah menjelaskan, SDN Model dan SMPN 14 Mataram berada dalam satu kompleks.

Ruangan hanya dipisahkan dengan menggunakan tripleks.

Menurutnya, SDN Model dalam posisi menumpang lahan di lokasi itu. Sehingga sejumlah siswa SMPN 14 belajar di ruang kelas yang terbatas.

Hal itu, kata Nasrullah, juga menjadi pemicu konflik.

"Itu satu gedung, tapi dibatasi oleh papan pembatas. Itulah yang dirusak oleh siswa-siswa SMP sehingga adik-adik SDN Model ketakutan, itu berdasarkan laporan yang kami terima," papar Nasrullah.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 3 September 2022

Siswa-siswa trauma

Peristiwa penyerangan tersebut menyebabkan banyak siswa SD yang mengalami trauma.

Beberapa orangtua siswa akhirnya melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mataram.

Baca juga: Sejumlah Jurnalis di Mataram Diintimidasi karena Berita soal Penimbunan Solar


 

Untuk memulihkan kondisi anak yang ketakutan, polisi bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak.

Polisi juga akan berjaga di kawasan sekolahan tersebut untuk memastikan situasi tetap kondusif.

"Kita meminta masing-masing sekolah berkonsolidasi mengecek kondusifitas baik di SDN Model Mataram dan SMPN 14 Mataram. Kami tetap akan mengunjungi sekolah, melakukan penjagaan dan patroli," katanya.

Sedangkan untuk kasus penyerangan, polisi masih mendalaminya.

Baca juga: Berkenalan dengan James Bond, Kuda Pacuan Gubernur NTB, Diberi Makan Madu hingga Telur Ayam Kampung

Kepala SDN Model Mataram Aries Setyarini menjelaskan, salah satu solusi yang dilakukan untuk menghindari konflik adalah segera pindah ke gedung baru.

"Yang utama bagi kami menyegerakan untuk pindah ke gedung baru, gedung yang terbaik buat kami semuany. Kami dalam proses kepindahan dan memperbaiki instalasi listrik, air dan sebagainya siap di sana. Itu yang akan kami segerakan," kata Setyarini.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati | Editor : Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com