Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Stunting di Banten 24,5 Persen, BKKBN: 30.000 Ibu Hamil Berisiko Melahirkan Anak Stunting

Kompas.com - 04/09/2022, 23:57 WIB
Rasyid Ridho,
Khairina

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Banten mencatat sebanyak 30.000 ibu hamil berisiko melahirkan anak stunting.

Pelakasana Tugas (Plt) Kepala BKKBN Banten Dadi Ahmad Roswandi, mengatakan, risiko tersebut terjadi akibat terjadinya kehamilan pada usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun.

"Sekitar 30.000 di Banten ini ibu hamil, itu ada resiko stunting. Ketika dia hamil terlalu muda, yang hamilnya 35 tahun jadi dia berisiko stunting," kata Dadi kepada wartawan di Kota Serang, Minggu (4/9/2022).

Baca juga: Kisah Iptu Jeane, Kapolsek Wanita Pertama di Alor, Dedikasikan Diri Jadi Orangtua Asuh Anak Stunting

Selain itu, kata Dadi, jarak waktu kehamilan yang berdekatan juga akan beresisko melahirkan anak dengan kondisi stunting.

"Ada juga dia (ibu) masih punya bayi 6 bulan dan dia hamil lagi ini juga berisiko. Ini membuat prevalensi stunting itu bertambah," ujar Dadi.

Dijelaskan Dadi, faktor penyebab kasus stunting terjadi karena adanya faktor langsung dan tidak langsung.

"Untuk (faktor) langsung itu gizi MP ASI, ASI ekslusif, anemia dan lainnya. Yang tidak langsung ber KB, sanitasi, terkait pendidikan juga berpengaruh," kata Dadi.

Baca juga: Pemkab TTS Catat Penurunan Angka Stunting dari 37,8 Persen Menjadi 29,8 Persen

Dikatakan Dadi, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah dan mengentaskan kasus stunting.

Langkah yang dilakukan dengan terus melakukan sosialisasi bersama-sama dengan Pemprov Banten dan pamangku kebijakan lainnya.

Selain itu juga terus melakukan perbaikan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).

Kemudian, melakukan audit kasus, pendampingan semua calon pengantin, surveilance keluarga beresiko, dan pendampingan keluarga beresiko stunting.

"Kita punya sekitar 200 penyuluh keluarga berencana kemudian 24.000 pendamping keluarga semuanya bahu membahu agar berkolaborasi," jelas Dadi.

Berdasarkan angka prevalensi Stunting di Provinsi Banten pada tahun 2021 terdapat 24,5 persen dari data jumlah balita.

Sedangkan angka prevalensi stunting per Kabupaten dan Kota, yang tertinggi di Kabupaten Pandeglang dengan 37,8 persen, Lebak 27,3 persen, Kabupaten Serang 27,2 persen.

Kemudian di Kota Serang 23,4 persen, Kabupaten Tangerang 23,3 persen, Kota Cilegon 20,6 persen, Kota Tangsel 19,9 persen, dan Kota Tangerang 15,3 persen.

"Untuk tahun 2022 itu target di angka 20 persen dari 24 persen. Empat persen ini juga berat, karena kita khawatirkan ada 30.000 yang berisiko stunting tambahan. Sehingga kita harus mengawal dengan baik. Kalau tidak lost prevalensi kita bisa naik lagi," tandas Dadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com