Dia menganggap Casbari merupakan beban keluarga. Bahkan, korban diklaim sempat menganiaya ibunya sendiri.
"Anak saya Casbari (korban), tingkahnya sudah kelewatan bahkan sejak usia 10 tahun. Semakin parah mulai usia 20 tahunan," ucap Tarwad.
Tarwad melanjutkan, semasa hidup korban pernah menjual tiga sepeda motor milik keluarga tanpa izin. Selain itu, iika permintaannya tak dituruti, maka dia akan mengamuk.
"Kalau apa yang dimau tidak dituruti, maka marah dan hancur semua perabot yang ada di rumah," lanjut Tarwad.
Kini, Tarwad hanya bisa menyesali perbuatannya. Dia mengaku sedih sudah menjadi dalang pembunuhan anaknya.
Baca juga: Pengakuan Adik Penembak Mati Kakak di Tegal, Sempat Dilema Diperintah Sang Ayah
"Terus terang saya dalam hati menangis, sangat sedih, Allahuakbar," tuturnya.
Sementara Dirto mengaku sempat dilema diperintah ayahnya untuk menembak kakaknya sendiri. Sebab, dia tahu itu salah.
Tapi di sisi lain, dia akhirnya mantap menjadi eksekutor setelah kasihan mendengarkan keluh kesah sang bapak.
"Niatnya hanya melukai, tapi kebablasan. Tapi saya bingung karena perintah orangtua. Enggak nurut gimana, mau nurut salah. Tapi saya juga kasihan orangtua disakiti terus sama Mas Bari (korban)," kata Dirto.
Sumber: (Tribunnews.com: Endra Kurniawan, Kompas.com: Tresno Setiadi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.