Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas Tanah Bergerak di Sukabumi, 3 Tahun Tempati Huntara, Harus Berbagi Ruangan Tidur

Kompas.com - 02/09/2022, 07:31 WIB
Budiyanto ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Menurut Nina, pemerintah pernah menjanjikan akan merelokasi para penyintas bencana ke hunian tetap (huntap) di lokasi lebih aman dan nyaman.

Namun, hingga saat ini huntap yang ditunggu-tunggu belum juga terealisasi.

"Janjinya dua tahun tinggal di huntara, tapi sampai sekarang belum terbangun. Kami di sini sudah bosan, ingin segera pindah ke huntap," ujar ibu rumah tangga itu.

"Sampai saat ini belum ada kabar, cuma angan-angan saja. Datang dari sana dari sini berjanji, tapi kenyataannya tidak ada," sambung Nina dengan nada kesal.

Baca juga: Tanah Bergerak Usai Hujan di Lebak, 5 Rumah Rusak, Jalan Putus

Ingin kembali hidup normal

Senada disampaikan penyintas bencana lainnya Sumiati (34). Dia menuturkan sebelumnya pemerintah menjanjikan dua tahun menempati huntara lalu akan dipindahkan ke huntap.

Berbagai informasi rencana pembangunan huntap sering didengar, warga sudah senang.

Apalagi lahan untuk huntap sudah ada di Kampung Cimenteng. Namun sampai saat ini belum terealisasi juga.

"Semua warga (penyintas) pasti ingin segera dibangunkan huntap. Kami ingin kembali hidup normal seperti warga lainnya tinggal di rumah yang layak," tutur dia.

"Kalau di sini kan sempit, ukurannya empat kali empat meter. Kebayang kalau anggota keluarganya banyak," sambung Sumiati yang tinggal bersama suami dan dua anaknya.

Penyintas lainnya Ade Aisyah (53) mengakui bangunan huntara sudah tidak enak, tidak nyaman.

Bila hujan berisik, dinding sudah bolong-bolong akibatnya ular masuk ke dalam.

Baca juga: Kisah 3 Tahun Bencana Tanah Bergerak di Kampung Gunungbatu Sukabumi, Penyintas Resah Karena Huntap yang Dijanjikan Belum Terwujud

Ruangan sempit harus berbagi untuk tidur, hingga dapur. Padahal sebelum terjadi bencana menempati rumah panggung miliknya cukup luas dengan kamar tiga

"Sudah enggak betah. Katanya mau dipindahkan ke huntap, sudah ada lahannya di Cimenteng tapi sampai sekarang enggak jadi-jadi, bagaimana ini," aku Ade.

"Kami sangat berharap huntap, dijanjikan dua tahun tinggal di huntara lalu pindah ke huntap. Tapi sekarang sudah tiga tahun tapi huntapnya tidak ada," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com