Mereka diterima oleh Maulana Ishaq, dan akhirnya Joko Samudro mengetahui cerita tentang masa kecilnya.
Joko Samudro kemudian belajar tasawuf dan tauhid selama tiga tahun kepada ayahandanya sebelum kembali ke Pulau Jawa.
Ia berkelana untuk mencari tujuan berupa sebidang bukit dan kemudian membangun pondok pesantren di desa Sidomukti, Kebomas, Gresik pada tahun 1403 Saka.
Pesantren tersebut menjadi pondok pesantren pertama yang berdiri di wilayah Gresik.
Sebagai pusat penyebaran agama Islam di Jawa, pengaruh dakwah Sunan Giri berkembang hingga Madura, Lombok, Kalimantan, Sumbawa, Sumba, Flores, Ternate, Sulawesi dan Maluku.
Pengaruh Sunan Giri yang bergelar Prabu Satmata berkembang sampai menjadi kerajaan kecil yang disebut Giri Kedaton.
Giri Kedaton menguasai wilayah Gresik dan sekitarnya selama beberapa generasi sampai akhirnya ditumbangkan oleh Sultan Agung.
Sunan Giri menggunakan cara dakwah yang ramah kepada masyarakat, salah satunya dengan menggunakan seni tradisional Jawa.
Salah satu cara dakwah Sunan Giri yang menarik adalah dengan membuat lagu-lagu permainan anak seperti Jelungan, Jor, Gula-ganti, Lir-ilir, dan Cublak Suweng.
Selain ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat, penggunaan lagu permainan (tembang dolanan) ini juga berfungsi untuk mendidik anak-anak.
Sunan Giri juga menciptakan beberapa gending seperti Asmaradana dan Pucung.
Sumber:
jadesta.kemenparekraf.go.id
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
kompas.com.
tribunnewswiki.com
bobo.grid.id
gramedia.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.