Cara dakwah Sunan Kudus adalah dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya sebagaimana yang dilakukan oleh Wali Songo lainnya.
Sunan Kudus juga tidak melakukan perlawanan kepada budaya yang sudah berkembang di masyarakat.
Bersama masyarakat, Sunan Kudus membangun masjid Kudus dengan menara, padasan atau tempat wudhu yang mengadopsi arsitektur bergaya bangunan Hindu-Budha.
Masjid Kudus atau Masjid Al-Aqsa yang dibangun pada tahun 956 H ata 1537 M memiliki menara yang berbentuk seperti candi.
Ia kemudian diangkat sebagai imam besar Masjid Agung Demak, masjid Kerajaan Islam Demak yang menjadi pusat dakwah dan pengkaderan para penyebar Islam.
Disamping menyampaikan ajaran Islam, Sunan Kudus juga mengajarkan beberapa keterampilan kepada masyarakat seperti seperti pande besi, dan alat-alat pertukangan lainnya
Ia juga ahli dalam ilmu pemerintahan dan kesusasteraan, serta dikenal sebagai pedagang yang kaya.
Sumber:
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
pontianak.tribunnews.com
bobo.grid.id
gramedia.com