Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Kontroversial Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, mulai Solusi Poligami hingga Candaan Anak Korban "Bullying"

Kompas.com - 01/09/2022, 09:35 WIB
Farid Assifa

Editor

"Kegiatan sehabis kerja, saya dan kru mandiin si kasep ini biar besok kinclong alias glowing," tulis Uu.

"Saking fokusna sampai lupa ganti baju, tapi yang penting mah si kasep bersih, berasa ada kesenangan tersendiri gitu," lanjut Uu dalam narasi unggahan videonya itu.

Baca juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Pamer Mobil Mewah di Medsos, Ini Komentar Warganet

Sontak konten Uu ini mengundang komentar warganet. Mereka menyebut sebagai pejabat publik, Uu tidak pantas memamerkan mobil mewahnya di saat rakyat sedang kesulitan ekonomi dan infrastruktur jalan yang rusak.

Dikonfirmasi Kompas.com soal unggahan video di akun Facebook miliknya, Uu mengatakan bahwa itu hanya mobil dinas.

"Ini mobil Land Rover (Discovery) dinas Wagub, Pak," kata Uu via WhatsApp.

3. Solusi poligami

Aksi kontroversi terbaru adalah pernyataannya tentang poligami sebagai salah satu solusi untuk menekan angka penderita HIV/AIDS di Jawa Barat.

Sebelumnya, angka penderita HIV/AIDS di Jawa Barat meningkat. Selama periode 1991-2021, kasus HIV/AIDS di Bandung mencapai 5.943 kasus. Sebanyak 11 persen di antaranya dialami ibu rumah tangga (IRT) dan 6,9 persen pada mahasiswa.

Uu menyebut bahwa salah penyebab penyebaran HIV/AIDS di kalangan IRT adalah karena suami suka "jajan". Menurut Uu, daripada suami berhubungan seks dengan PSK, lebih baik diberi keleluasaan untuk poligami.

Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," kata Uu.

Selain poligami, Uu juga menyarankan mahasiswa yang kebelet menikah, segera menikah. Jangan sampai melakukan seks bebas.

Lalu solusi lainnya adalah dengan gencar sosialisasi, penyuluhan dan pendidikan tentang seks kepada generasi muda agar terhindar dari perbuatan terlarang itu.

Pernyataan soal solusi poligami menuai kritik dari sejumlah kalangan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai poligami bukan solusi yang tepat.

Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan tidak sependapat dengan wakilnya itu. Pria yang akrab disapa Emil pun dalam akun media sosial menuliskan sejumlah upaya yang dilakukan Pemprov Jawa Barat dalam menekan angka HIV/AIDS.

Baca juga: Wagub Jabar Usulkan Poligami untuk Tekan Angka HIV/AIDS di Jawa Barat

Setelah pernyataannya menuai kritik, Uu kembali meminta maaf. Ia menyatakan bahwa pernyataan itu adalah pendapat pribadi.

Uu juga meminta maaf jika pendapatnya berbeda dengan orang lain.

"Kalau memang ada hal yang disampaikan oleh saya tidak sependapat dengan masyarakat banyak, saya bermohon maaf tentang statement saya dalam sebuah wawancara seperti itu," ujar Uu di Pusat Dakwah Islam, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022).

"Seandainya ada yang tersinggung dengan statement, pendapat saya sebagai Wakil Gubernur, dan saya bicara bukan atas nama pemerintah, tapi atas nama pribadi saya. Tapi kalau sekali pun pribadi tidak sependapat, ya saya bermohon maaf," paparnya.

Uu mengatakan, ia juga menyampaikan solusi lain selain poligami. Seperti penguatan iman, pendidikan kesehatan seksual. Namun ia heran mengapa yang booming adalah solusi poligami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com